Ketika Jokowi Lebih Percaya Luhut-Erick Ketimbang PDIP Selama Berkuasa

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir menyebut ungkapan politisi PDIP Darmadi Durianto terkait adanya kudeta merangkak yang dilakukan pada Jokowi adalah ekspresi manuver politik.

Menurut Wempy, meski menjadi partai pemenang dan penopang utama pemenangan Jokowi sebagai presiden, PDIP tidak mendapatkan peran strategis mengelola kekuasaan.

Baca juga : Soal Kewarganegaraan Ganda WNI Berbakat, DPR Kritik Menko Luhut

Selama ini, kata Wempy, Jokowi lebih memberikan peran lebih pada orang-orangnya yang berada di luar PDIP seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir.

"PDIP sebagai partai pemenang tidak nampak perannya oleh Jokowi, mulai komposisi menteri, peran di lembaga strategis negara padahal kan beban partai penguasa bagaimana ideologi yang diemban partai terdeliver menjadi kebijakan negara," ujarnya seperti melansir rmol.id, Kamis 29 Oktober 2020.

Baca juga : Resmi Presiden Jokowi Teken UU Desa: Jabatan Kades Maksimal 16 Tahun

PDIP dalam analisa Wempi sedang melakukan bargaining politik pada Jokowi dan orang-orangnya. Tujuannya adah untuk membangun suatu kompromi politik

"Pernyataan itu (Darmadi soal kudeta merangkak) bagian dari manuver untuk membangun kompromi politik agar ada keseimbangan kekuasaan. Jokowi harus tahu itu karena tanpa PDIP tidka mungkin jadi Presiden," demikian kata Wempy.

Baca juga : Presiden Jokowi Bakal Nonton Indonesia vs Irak di Kamar: Yakin Menang