Erick Ungkap 2 Negara yang Ingin Proyek Nikel, Salah Satunya China

Jakarta, law-justice.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali membicarakan proyek nikel di Indonesia. Menurut dia ada dua produsen baterai kendaraan listrik, yang tertarik untuk berinvestasi di Tanah Air.

Keduanya yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd/CATL dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan. Kedua perusahaan itu akan bergabung dalam proyek senilai US$20 miliar guna mengembangkan rantai pasokan nikel di Tanah Air.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Ini adalah sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba, langsung mendapat respons bagus dari investor asing," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/10/2020).
Erick mengaku, sangat menyambut baik rencana investasi kedua negara tersebut karena dengan hal itu Indonesia yang selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, akan semakin meningkatkan value chain nikel yang berlimpah di Tanah Air.

Hal itu merupakan sinyal positif bagi segenap bangsa Indonesia, untuk memanfaatkan keuntungan sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

Baca juga : PSSI Resmi Perpanjang Kontrak Shin Tae Yong, Target Baru Menanti


Apalagi, lanjut Erick, dengan adanya wacana soal kehadiran investasi dari luar negeri, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kedua calon investor asal China dan Korsel tersebut, diharapkan hal itu akan ikut menunjang program nasional di industri nikel ini.

"Maka saya yakin aspek keberlanjutan akan terus berkembang, dan kita semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi bagi Indonesia," ujarnya.

Baca juga : Erick Thohir Bertemu Emil Audero, Sinyal Dinaturalisasi?

Terkait hal itu, Dirut MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan, pihaknya sebagai Holding BUMN industri mineral dan batubara juga telah merampungkan proses divestasi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (PT VI), yang merupakan perusahaan dengan aset nikel terbaik dan terbesar di dunia.

Dengan menjadi pemenang saham terbesar kedua di PT VI, maka MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku, untuk industri hilir nikel Indonesia. Untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik.

Orias mengatakan, ketertarikan dua produsen raksasa pembuat baterai kendaraan listrik itu untuk terlibat dalam rantai pasok nikel, menunjukkan kerja sama MIND ID dan PT VI merupakan sinergi yang strategis, saling menguntungkan, dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan.

"Saya optimistis hal ini akan semakin menumbuhkan kepercayaan banyak perusahaan kelas dunia kepada MIND ID, dalam mengembangkan industri minerba lainnya di Tanah Air," ujar Orias.