Pancasila Terus Digoyang, Ganjar: Negara Harus Tegas, Tak Ada Kompromi

Jakarta, law-justice.co - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta negara menindak tegas pihak-pihak yang mengganggu Pancasila. Menurutnya, kesaktian Pancasila terus digoyang oleh sekelompok pihak setiap saat dan negara diminta tidak ada kompromi terhadap pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi bangsa itu.

"Pancasila selalu digoda setiap saat, selalu digoyang setiap saat. Negara harus tegas pada soal itu, ndak boleh ada kompromi," ujar Ganjar, dikutip dari Merdeka.com, Kamis (1/10/2020).

Baca juga : Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Arsjad Rasjid: Kita Punya Misi Sama

Selain upaya menangkal paham yang ingin menyerang Pancasila, pemerintah lanjut Ganjar juga harus terus melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. Cara dan metode yang digunakan juga harus memenuhi unsur kebaruan.

"Kalau dulu modelnya penataran, di ruang tertutup dan sifatnya klasikal, maka sekarang mesti dibuat yang lebih menarik. Dengan video, dengan pemanfaatan media sosial dan lainnya," jelasnya.

Baca juga : Babak Semifinal Piala Asia U-23: Indonesia Dikepung Tim Tradisi Juara

Apalagi, media sosial saat ini sudah digempur dengan banyak isu yang melawan Pancasila. Untuk itu, saatnya mengisi media sosial dengan isu-isu Pancasila agar masyarakat bisa mendapatkan inspirasi untuk berbuat baik.

"Ya isu gotong royong, tolong menolong, menghormati perbedaan alias toleransi dan lainnya. Yang begini-begini ini harus memenuhi semua media, termasuk media sosial," tegasnya.

Baca juga : Mahfud MD Ungkap Alasan Jadi Cawapres Ganjar-Isu Mahar Fantastis PDIP

Tak hanya pemerintah, masyarakat lanjut Ganjar juga diminta tetap menjaga Kesaktian Pancasila. Siapapun masyarakat, dari generasi apapun harus terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang Pancasila kepada masyarakat.

"Tak hanya sosialisasi, tapi juga harus dibumikan melalui contoh dan teladan yang baik. Misalnya saat Pandemi ini, mari kita amalkan nilai-nilai Pancasila dengan menolong sesama, gotong royong demi kemanusiaan yang adil dan beradab," pungkasnya.