BPOM Terus Awasi Uji Coba 12 Obat Covid-19 dan 3 Calon Vaksin Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga kini masih terus melakukan pengawasan dari uji coba 15 obat termasuk produk biologi dan vaksin Covid-19 yang sedang dalam proses penelitian dan pengembangan.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan, dalam penanganan Covid-19, BPOM sudah membagi dalam empat kategori yakni obat, produk darah, produk bilogi, dan vaksin.

Baca juga : Meneropong Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Geopolitik Global

Untuk obat ada enam jenis yakni Favipiravir dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, Favipiravir dari Rumah Sakit Pertamina Medika Group, Remdesivir dari PT Indofarma dan Pertamedika, Klorokuin-Hidroksiklorokuin dari Lembaga Eikjman bekerja sama dengan Oxford Clinical Research Unit, 5 kombinasi obat dari UNAIR dan BIN, dan Kina dari Unpad dan Kemenristek/BRIN.

"Kemudian untuk produk darah ada plasma konvalesen dari Kemenristek/BRIN dan plasma konvalesen dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan," katanya seperti dikutip dari Bisnis, Selasa (29/9/2020).

Baca juga : Ikut Sidang Sengketa Pileg, Arsul Sani Dinilai Tidak Langgar Aturan

Adapun untuk produk Biologi atau Sel Punca/Stemcell yakni Antibody IgY dari Kemenristek/BRIN, Monoclonal Antibody PT Etana Biotechnology, Stemcell dari PT. Kimia Farma dan FKUI, serta Mesenchymal Stem Cell dari PT Daewoong Infion.

Sementara itu, untuk vaksin hingga kini BPOM masih mencatat ada tiga kandidat.

Baca juga : Aji Santoso : Timnas Indonesia Disebut Bisa Bungkam Uzbekistan

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM Rita Endang mengatakan ketiganya yakni hasil kolaborasi Bio Farma dan Sinovac, Kimia Farma dan G42/Sinopharm yang menggunakan platform inactivated virus.

Kemudian, Kalbe Farma dan Genexine yakni perusahaan obat biologi dari Korea Selatan yang menggunakan platform DNA.

"Secara keseluruhan ada 31 vaksin yang sudah masuk tahap uji klinis dan lainnya ada 142 yang masih dalam tahap praklinik dengan binatang percobaan," katanya.

Sementara itu, vaksin produksi nasional yang bertajuk Merah Putih ditargetkan akan selesai pada 2021. Nantinya BPOM mulai pendampingan setelah selesai upscaling atau formulasi oleh PT Bio Farma (Persero).