Kerusuhan Pecah di Swedia Usai Al Quran Dibakar

Jakarta, law-justice.co - Sedikitnya 300 orang mengelar protes terhadap tindakan yang anti Islam. Protes ini memunculkan kerusuhan terjadi pada Jumat (28/8) di Kota Malmo, Swedia selatan.

Dilansir Reuters, juru bicara kepolisian mengatakan massa melemparkan berbagai benda ke arah petugas polisi dan membakari ban mobil.

Baca juga : Ditangkap di Norwegia, Pembakar Al-Quran Salwan Momika Masih Hidup

Sebelumnya pada hari itu, salinan Al Quran dibakar di Kota Malmo oleh beberapa ekstremis sayap kanan.

"Kami tidak bisa mengendalikan ini, tetapi kami berusaha secara aktif untuk mengambil kendali," katanya.

Baca juga : Resmi, Swedia Menjadi Anggota ke-32 NATO

"Kami melihat adanya keterkaitan antara apa yang terjadi sekarang dan apa yang terjadi sebelumnya hari ini," lanjutnya.

Demonstrasi semakin panas di tempat yang sama tempat Al Quran dibakar, katanya.

Baca juga : Masalah Ekonomi, H&M Bakal Tutup 28 Toko & PHK Ratusan Pegawai

Surat kabar harian Aftonbladet melaporkan bahwa sejumlah aksi anti Islam berlangsung di Malmo pada Jumat, termasuk saat tiga pria menendangi Al Quran di antara mereka di lapangan terbuka.

Protes anti Islam terjadi setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line, ditolak izinnya untuk mengadakan pertemuan di Kota Malmo dan dihentikan di perbatasan Swedia, menurut surat kabar tersebut.