Rektor UIC Heran Menteri Agama Apresiasi Banser Usai Persekusi Ulama!

Jakarta, law-justice.co - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar mengaku menyesalkan tindakan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menggruduk lembaga pendidikan madrasah di Kecamatan Rembang, Pasuruan beberapa waktu lalu lantaran terindikasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

“Memalukan sekali. Melakukan intimidasi dan memaksa ulama. Pada hal dia anggota DPR yang terhormat,” kata Musni Umar mengomentari video Banser intimidasi Ustaz Zainulloh lewat akun twitter pribadinya, 24 Agustus 2020.

Baca juga : Respons Anies Baswedan soal PKB dan NasDem Merapat ke Koalisi Prabowo

Selain itu, dia juga menyayangkan sikap Menteri Agama, Fachrul Razi yang justru mengapresiasi tindakan Banser tersebut.

Menurut dia, Islam tidak mengajarkan untuk membuat kekerasan, membentak, dan melakukan intimidasi kepada ulama atau kepada siapa pun.

Baca juga : Kata AHY soal NasDem dan PKB Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

“Kalau pernyataan Menag ini benar, amat disayangkan, karena Islam tidak mengajarkan untuk membuat kekerasan, membentak, dan melakukan intimidasi kepada Ulama atau kepada siapapun,” kata Musni Umar melalui akun Twitternya, @musniumar.

“Heran cara seperi ini diapresiasi Menag. Jika ada perbedaan, lakukan mujadalah dengan cara yang baik,” tandas Musni Umar.

Baca juga : Di Acara Halal Bihalal PBNU, Prabowo: Saya Keluarga NU dari Dulu

Musni Umar mengaku sudah mendengarkan ceramah ustaz Zainulloh di media sosial. Ia menyebut ceramah Zainulloh sangat ilmiah.

“Saya sudah dengar postingan video ustaz Zainullah. Ceramahnya ilmiah, memiliki rujukan dari bbrp ulama yang hebat,” katanya.

Pakar sosiologi ini menambahkan, jika ada kelompok yang tidak setuju dengan pandangan Zainulloh, jangan dilawan dengan persekusi.

“Kalau tidak setuju, jangan dilawan dengan persekusi, marah-marah dan bentak-bentak. Kalau ilmunya tidak ada, hadirkan ulama lain yang bisa bantah pendapat ustaz Zainullah. Itu Islam,” pungkasnya.

Sebelumnya, lembaga pendidikan madrasah di Kecamatan Rembang, Pasuruan, digeruduk massa dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) lantaran terindikasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

Video aksi tersebut viral di medsos. Dalam video itu, Ketua PC Ansor Bangil yang juga anggota DPRD Pasuruan, Saad Muafi, bersama anak buahnya menggeruduk madrasah untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi.

Mereka menemui Ustaz Zainulloh, pimpinan di madrasah itu. Dalam video itu, Zainulloh dikelilingi puluhan anggota Banser. Zainulloh dibentak dan ditunjuk-tunjuk.

Meski begitu, Zainulloah tetap tenang dan meminta agar dilaporkan ke polisi jika ada tindakannya yang keliru.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengapresiasi langkah tabayyun yang dilakukan Banser PC Anspr Bangil.

“Saya memberi apresiasi atas langkah tabayyun yang dilakukan oleh Banser PC Ansor Bangil yang mengedepankan cara-cara damai dalam menyikapi gesekan yang terjadi di masyarakat terkait masalah keagamaan,” tutur Menag di Jakarta, Sabtu (22/08).

Menag sangat menghargai partisipasi masyarakat, seperti ditunjukkan oleh Banser Bangil, dalam menjaga kerukunan dan mengawal komitmen kebangsaan, dengan tetap berpegang pada koridor hukum.

“Ini tentu contoh yang baik. Kalau ada pelanggaran dan penyimpangan, memang seyogyanya diserahkan pada proses hukum yang berlaku, hindari aksi kekerasan,” ujarnya.