2.638 Janin Diaborsi Klinik Raden Saleh, Mayoritas Remaja Bermobil

Jakarta, law-justice.co - Penyidik Polda Metro Jaya telah mengungkap praktik aborsi janin yang dilakukan di sebuah klinik di Jalan raden Saleh, Jakarta Pusat. Menurut polisi, sudah 2.638 janin yang telah dibunuh di tempat ini dalam 15 bulan terakhir.

Lantas siapa saja pelanggan yang mendatangi tempat ini? Seorang pedagang warung kelontong, Udin mengatakan mayoritas dari pelanggan yang datang adalah remaja. Mereka ke tempat itu selalu menggunakan mobil.

Baca juga : Bekas Dirjen Minerba Ridwan Djamaludin Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Udin mengaku hampir setiap hari melihat remaja yang datang ke klinik dr Sarsanto WS tersebut.

"Yang datang banyak pakai mobil. Abis turun dari mobil langsung masuk ke dalam klinik," kata Udin seperti dilansir dari tempo.co, Rabu (19/8/2020).

Baca juga : DKI: Seribu Lebih Pendatang Baru Tiba di Jakarta Usai Arus Balik

Udin menjelaskan sebelum menjadi klinik aborsi, bangunan tersebut hanya rumah biasa. Namun sejak 3 tahun yang lalu, bangunan itu disewa oleh seseorang dan menjadi klinik.

"Saya udah dagang di sini dari tahun 1993. Dulu ini cuma rumah biasa," jelas Udin.

Baca juga : Tegas, PDI Perjuangan: Gibran dan Jokowi Sudah Bukan Kader Lagi!

Warga setempat bernama Lukna, 60 tahun, bercerita bahwa para karyawan klinik aborsi kerap membeli makan di kedai yang berada di dekat rumahnya. Namun, kata Lukna, para pegawai itu tak pernah bersosialisasi dengan warga lainnya.

"Pegawainya sombong, jarang ngobrol. Mereka kalau beli makan dibungkus, nggak pernah makan di sini," kata Lukna.

Polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka mulai dari tenaga medis, pengelola, calo hingga orang yang melakukan aborsi di tempat itu