law-justice.co - Liverpool merayakan pesta mengangkat trofi Premier League di Stadion Anfield, setelah sukses mengalahkan Chelsea dengan skor 5-3. Hampir sebulan yang lalu, Chelsea pula yang memastikan The Reds menjadi juara Premier League karena mereka mengalahkan Manchester City.
Kemenangan besar adalah momen paling tepat untuk merayakan gelar juara yang ke-19 kalinya bagi Liverpool.Pada 25 Juni lalu, anak asuh Jurgen Klopp telah memastikan bahwa mereka sudah melepas dahaga 30 tahun untuk menjadi yang terkuat di liga terbaik dunia.
Uniknya, dalam dua momen itu selalu ada Chelsea. The Blues yang mengalahkan pesaing terdekat Liverpool, Manchester City, sehingga gelar juara Premier League bisa dipastikan kendati masih menyisakan 7 pertandingan. Dini hari tadi adalah laga terakhir Liverpool yang digelar di Anfield, dan lagi-lagi Chelsea memberikan kesan yang sempurna.
Kekalahan itu membuat Chelsea gagal menyalip MU dalam perburuan tempat di Liga Champions musim depan. Dengan raihan 63 poin, Chelsea berada di peringkat 4 klasemen sementara, hanya unggul satu poin di atas Leicester City. Jika gagal di pertandingan terakhir melawan Wolves, Chelsea bisa saja terlempar dari zona Liga Champions.
Sementara bagi Liverpool, adalah malam yang sempurna untuk mengobati rasa kecewa karena tidak bisa merayakan trofi bersama para suporter di Anfield. Tidak seorang pun fans Liverpool yang diizinkan hadir di dalam stadion karena pandemi COVID-19 yang melanda Inggris. Namun di beberapa ruas jalan terlihat ribuan fans tetap menyalakan suar kembang api untuk mendukung tim kebanggaan mereka.
"Memahkotai seperti itu benar-benar istimewa. Kami sudah menunggu lama," kata kapten Jordan Henderon.
Pelatih Jurgen Klopp berjanji bahwa mereka akan tetap merayakan trofi bersama para fans setelah pandemi berakhir. Namun dia meminta agar semua orang tetap berada di rumah untuk saat ini.
"Kamu membuat kami bahagia, kita semua harus merayakannya di rumah. Bersiaplah untuk pesta dan ketika virus ini pergi kita akan mengadakan pesta," kata dia.