Tepat Ramal Covid19, Kini Pemuda India Ini Ramal Soal Krisis Dunia

Jakarta, law-justice.co - Pemuda 14 tahun bernama Abhigya Anand asal India kerap meramal kejadian besar yang akan terjadi di dunia. Salah satu yang diramlanya dan terbukti nyata adalah soal pandemi covid-19.

Hal ini terlihat dari sebuah video Youtube ConscienceExample. Diketahui, Abhigya Anand merupakan paranormal muda dari India yang ucapannya banyak dipercaya orang karena akurasinya cukup tepat.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

Sebelum pandemi covid-19 benar-benar muncul, sebelumnya, tepatnya pada bulan Agustus 2019 dia sudah meramalnya. Saat itu dia mengatakan akan terjadi wabah penyakit yang mematikan mulai bulan November 2019.

Namun, setelah 9 bulan dari video tersebut, dirinya membuat suatu ramalan baru mengenai kondisi dunia ke depannya. Ramalannya mengatakan bahwa wabah tersebut berakhir pada 5 Septemer 2020.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Sayangnya, berita baik tersebut langsung ditimpanya dengan ramalan terbaru, salah satunya mengenai krisis pertanian. "Ini akan dimulai dari tanggal 20 Desember 2020, ketika Saturnus dan Jupiter bersatu dengan sepenuhnya," ujarnya mengutip video, Jakarta, Sabtu (17/7/2020).

Menurutnya, selama tanggal tersebut, sejajarnya planet-planet ini akan menjadi awal dari satu siklus ketidakberuntungan yang baru. Penyatuan ini akan menyebabkan banyak penyakit, kehancuran bahkan hingga kelaparan.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

"Karena, para petani sedang mengalami kesulitan memanen hasil panen mereka," ujarnya.

Menurutnya, jika ekonomi pertanian tidak dinormalisasi dari sekarang, maka akan menghancurkan seluruh dunia. Apalagi jika tidak ada tindakan yang baik.

"Tidak akan ada manusia yang bisa bertahan hidup jika orang-orang tidak mengambil tindakan," ujarnya.

Menurut pemuda Hindu ini, krisis baru ini akan berakhir di Maret tahun depan. Tetapi dia tidak ragu untuk memberikan pesan yang mendalam agar tetap menjaga alam.

"Kita harus berhenti membunuh binatang, dan merusak ibu pertiwi ini (alam), kita sedang meningkatkan semakin banyak karma kita, dan jika kita terus seperti ini, kita akan berakhir menghadapi kemarahan sang ibu Pertiwi (alam)," ujarnya.

Walaupun begitu hal tersebut hanyalah ramalan, yang bisa terjadi ataupun tidak. Tergantung akan kepercayaan masing-masing individu