Ini Penyebab Gempa Terasa Sampai Jakarta Menurut BMKG

Jakarta, law-justice.co - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mengungkapkan penyebab gempa yang berpusat di Rangkasbitung terasa hingga ke Jakarta. Menurut BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 11.44 itu karena kondisi tanah lunak yang ada di Jakarta.

"Guncangan gempa ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek soft sediment/tanah lunak (local site effect) di Jakarta sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/7/2020).

Baca juga : Gempa Magnitudo 6 Guncang Pegunungan Bintang Papua

Namun, gempa dengan magnitudo (M) 5,1 itu menurut BMKG termasuk gempa menengah. Gempa itu kata BMKG berguncang dari pusat gempa di Banten, tepatnya 18 km arah barat daya dari Rangkasbitung, dengan kedalaman 87 km. Lempeng bumi di lokasi itu bergerak naik.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di bawah Banten selatan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.

Baca juga : BNPB : 267 Rumah Warga Rusak Imbas Gempa Garut

Selain di Jakarta, gempa ini dirasakan di kawasan yang lebih jauh lagi dari pusat gempa, termasuk Bandung.

Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), skala IV MMI berarti getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, ada kerusakan ringan.

Baca juga : Puluhan Bangunan Mengalami Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Garut

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tutup Daryono.