Demokrat: Istana Harus Tegas ke Pendukung Garis Keras yang Hina Santri

Jakarta, law-justice.co - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Irwan Fecho menyebut adanya oknum buzzer yang notabene pendukung garis keras pemerintah, Denny Siregar semakin meresahkan masyarakat di tengah pandemik Covid-19.

Sebelumnya postingan Denny Siregar pada tanggal 27 Juni 2020 lalu secara terang-terangan dianggap menghina dan memfitnah para santri Tahfidz Alquran Daarul Ilmi dengan unggahan di medsos, judul "Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang".

Baca juga : Nani Afrida Jadi Ketua Umum AJI Indonesia Periode 2024-2027

Dia mengaku sangat geram dengan orang seperti Denny Siregar yang menghina santri tersebut.

Kata dia, ulah oknum buzzer itu dinilai melukai hati para santri dan ulama.

Baca juga : Jokowi Resah Anggaran Stunting Daerah Dipakai Bikin Pagar

"Saya menyayangkan bisa terjadi postingan itu. Ini sangat menyinggung hati para santri," tegasnya seperti melansir rmol.id, Sabtu 4 Juli 2020.

Dia menailai, postingan Denny Siregar itu tidak patut dilakukan, sebab akan menguras energi semua pemangku kepentingan dan diyakininya bisa menghadapkan persoalan-persoalan baru.

Baca juga : Badan Pangan Nasional Pastikan Persediaan Pangan Aman Selama Kemarau

"Lebih baik energi kita digunakan bagaimana pandemik Covid-19 ini tidak terus menjangkiti Indonesia. Bukan justru secuil postingan yang sebabkan beban energi baru yakni polarisasi politik lagi. Kasihan Pak Jokowi," katanya.

Dia juga menyarankan agar pemerintah merangkul segenap komponen bangsa, termasuk santri untuk berperang melawan Covid-19, sebagaimana yang dilakukan oleh Partai Demokrat.

"Kita baiknya dan bersinergi dengan santri. Semua itu dilakukan demi merangkul segenap elemen bangsa ini, untuk merajut persatuan Indonesia seperti sila ketiga Pancasila," tuturnya.

Oleh karenanya dia mendesak Presiden Jokowi segera menertibkan para buzernya atau pendukungnya agar tidak membuat keruh keadaan di tengah negara menganai pandemik kesehatan dan ekonomi.

"Sudah saatnya istana tertibkan para buzzer dan pendukungnya. Jangan sampai jadi bumerang bagi Pak Jokowi," ucapnya.