Ini Kata Ustaz Solmed soal Adanya Ramalan 21 Juni Bakal Terjadi Kiamat

Jakarta, law-justice.co - Penceramah kondang, Ustaz Sholeh Mahmoed Nasution atau yang akrab disapa Ustaz Solmed buka suara soal adanya ramalan penganut teori konspirasi terkait hari kiamat yang bakal terjadi pada 21 Juni 2020 mendatang.

Ramalan tersebut disampaikan oleh saintis yang juga tokoh teori konspirasi, Paolo Tagaloguin.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

Dengan tegas Ustaz Solmed menyampaikan bahwa tidak ada orang yang bisa mengetahui kapan hari kiamat bakal terjadi.

"Kiamat itu rahasia Allah. Tidak ada satupun makhluk yang tahu kapan terjadinya," kata Ustaz Solmed seperti melansir jpnn.com, Kamis 18 Juni 2020.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Oleh karenanya dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan teori konspirasi tentang kiamat pada 21 Juni 2020.

Apapagi menurut Ustaz Solmed, kiamat nantinya punya tanda-tanda sendiri.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Jadi tidak perlu khawatir, karena tanda kiamat juga belum datang semua," ujarnya.

Sebelumnya, penganut teori konspirasi meramalkan 21 Juni mendatang merupakan kiamat alias akhir dunia.

Ramalan itu didasari perhitungan bahwa 21 Desember 2012 (21-12-12) yang sebelumnya diyakini sebagai tanggal kiamat, sebenarnya jatuh pada 21 Juni 2020.

Saintis yang juga tokoh teori konspirasi Paolo Tagaloguin menyatakan, ramalan tentang kiamat pada 21-12-12 didasarkan pada hitungan almanak yang keliru.

Dia meyakini, ada 11 hari yang hilang akibat penggunaan Kalender Gregorian sebagai pengganti Kalender Julius.

Dari perhitungan Paolo, untuk penggunaan Kalender Gregorian selama 268 tahun (1752-2020) dikalikan 11 hari yang hilang maka hasilnya 2.948. Sementara dalam setahun ada 365 hari.

Oleh karena itu 2.948 dibagi 365 hari sama dengan delapan tahun.

"Mengikuti Kalender Julius, kita secara teknik berada pada tahun 2012,” ujar Paolo.

Namun, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah jauh-jauh hari menepis teori soal kiamat pada 21-12-12 itu. NASA mengawali bantahannya dengan cerita Bangsa Sumeria tentang planet besar bernama Nibiru yang akan menabrak Bumi.

"Semula bencana besar itu diprediksi terjadi Mei 2003, tetapi tidak ada kiamat pada tanggal tersebut dan digeser ke Desember 2012, dikaitkan dengan akhir siklus penanggalan Bangsa Maya," ujar NASA.

Menurut NASA, tidak ada bukti untuk mendukung klaim tentang kiamat pada 21-12-12.