Seorang Pria Ditembak Mati

6 Pekan Karantina COVID-19 Venezuela Berujung Kerusuhan dan Penjarahan

Jakarta, law-justice.co -  

Krisis makanan yang diakibatkan pandemi virus corona di Venezuela akirnya berujung tragis. Seorang pria di Venezuela ditembak mati ketika aksi protes akibat krisis makanan dan aksi penjarahan yang dilakukan di sejumlah toko di salah satu kota.

Baca juga : Muhadjir Tiba-tiba Temui Jokowi, Laporkan Parahnya Kelaparan di Papua

Peristiwa protes dan penjarahan yang terjadi disebabkan frustasi yang meningkat selama enam pekan masa karantina dan memperburuk krisis ekonomi.

Disebutkan oleh Observatorium Konflik Sosial Venezuela, pria berusia 29 tahun tersebut ditembak dua kali di bagian kepala di Kota Upata.

Baca juga : Sering Berbagi Makanan, Negara Ini Malah Alami Kelaparan

Meskipun pihaknya tidak mengidentifkasi siapa penembaknya. Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria dengan celana pendek dan kaos tergeletak di jalanan berlumuran darah.

Jenderal Adolfo Rodriguez, Kepala militer negara bagian Bolivar mengatakan kepolisian menangkap 10 orang selama aksi kerusuhan.

Baca juga : Mahkamah Internasional Desak Israel Buka Akses Bantuan

Hanya saja dia tidak menyebutkan adanya korban tewas. Sementara pihak Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi saat dimintai komentar.

Anggota parlemen oposisi dan kelompok HAM mengatakan terjadi protes serupa di tempat lain di Venezuela pada Kamis, dari Kota Punta de Mata di timur hingga Pueblo Llano di Negara Bagian Merida.

Venezeula, yang juga merupakan anggota OPEC, mengalami krisis parah bahan bakar akibat hancurnya jaringan penyulingan setelah beberapa tahun kekurangan investasi dan perawatan, serta sanksi AS yang mempersulit pertukaran minyak mentah untuk bensin.

Jaringan transportasi yang dihentikan membatasi lebih jauh pasokan makanan untuk tempat-tempat seperti Upata. Karantina juga mempersulit keluarga miskin untuk keluar dan menemukan bahan pokok.

Dilaporkan Reuters yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Venezuela mencatat 311 kasus COVID-19 dengan 10 kematian (Antara/Pikiran Rakyat)