206 Negara Telah Kena, 5 Negara Ini Masih Bebas Corona Menurut WHO

Jakarta, law-justice.co - Situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa jumlah kasus positif covid-19 secara global sudah mencapai 1,3 juta kasus. Dari jumlah tersebut ada 72.614 kematian. Data tersebut berasal dari 206 negara yang sudah terpapar virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

Namun, masih ada 5 negara yang dilaporkan WHO masih bebas dari virus yang menyebar begitu masif tersebut. Kelima negara tersebut adalah Korea Utara, Lesotho, Tajikistan, Turkmenistan dan Yaman.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

Khusus untuk Korea Utara, mereka mengatakan bahwa mereka terus melakukan pengujian dan ada lebih dari 500 orang yang dikarantina. Hal itu seperti diungkapkan oleh WHO kepada Reuters, Selasa (7/4/2020).

WHO, yang mengatakan telah menerima "pembaruan mingguan" dari kementerian kesehatan, mengatakan bahwa negara tertutup itu memiliki kapasitas untuk menguji virus corona di laboratorium rujukan nasional di ibu kota Pyongyang.

Baca juga : Ketika PDIP Anggap Jokowi, Gibran dan Bobby Bagian Dari Masa Lalu

“Pada 2 April, 709 orang --11 orang asing dan 698 warga negara-- telah diuji COVID-19. Tidak ada laporan kasus COVID-19. Ada 509 orang di karantina --dua orang asing dan 507 warga negara,” kata Dr. Edwin Salvador, Perwakilan WHO untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), mengatakan dalam sebuah email balasan, dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).

"Sejak 31 Desember, 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, yang termasuk 380 orang asing," katanya.

Baca juga : Hajar Inggris 5-0, Tim Thomas Indonesia Berada di Puncak Klasemen

WHO telah diberitahu bahwa Korea Utara menerima primer dan probe untuk digunakan dengan tes diagnostik PCR dari sekutunya China pada Januari, tambahnya. WHO telah mengirim pasokan peralatan pelindung.

Seorang pakar hak asasi manusia AS menyerukan pencabutan sanksi internasional terhadap negara-negara termasuk Korea Utara --yang diberlakukan untuk program nuklir dan misilnya-- untuk memastikan bahwa pasokan makanan mencapai populasi yang kelaparan selama pandemi

WHO yang berbasis di Jenewa mengatakan pada bulan Februari bahwa Korea Utara telah melaporkan memeriksa hampir 7.300 pelancong selama periode enam minggu hingga 9 Februari. Kementerian kesehatan mengatakan 141 pelancong dengan demam telah dites negatif untuk virus corona baru, katanya.

Beberapa ahli asing menyatakan keraguan bahwa Korea Utara, yang berbatasan dengan China dan Korea Selatan, keduanya terpukul oleh epidemi, belum mendeteksi adanya infeksi.

Korea Utara telah meningkatkan pemeriksaan perbatasan dan memberlakukan tindakan karantina. Kepala pasukan AS di Korea Selatan mengatakan pada pertengahan Maret bahwa Korea Utara memiliki pasukan militernya dikunci selama sekitar 30 hari dan baru-baru ini melanjutkan pelatihan.

"Kami dikunci ... Kami sangat berhati-hati tentang penyebaran virus ini," kata seorang diplomat Korea Utara di misinya di Jenewa di Reuters. "Aku mengerti kita tidak punya kasing, nol kasing." jelas dia.(wartaekonomi)