Situasi Corona Di Jakarta, Pengamat: Anies Kerja Saja Jangan Pamer

Jakarta, law-justice.co - Penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah Jakarta dikritik oleh pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan. Dalam kritiknya ia menyampaikan bahwa penyemprotan dilakukan dengan tidak merata dan hanya berfokus pada jalanan protokol saja.

Dilansir dari merahputih.com, Azas menduga, upaya ini sengaja dilakukan di wilayah protokol seperti Sudirman, Thamrin, kawasan Monas hanya untuk pencitraan saja.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Kegiatan Gubernur DKI Anies Baswedan yang memamerkan dirinya atau kebijakannya agar dilihat publik serta media adalah penyemprotan disinfektan di ruang publik. Agenda yang disebar oleh pemprov Jakarta, penyemprotan lebih banyak dilakukan di jalan-jalan protokol," kata Azas.

Dia juga menyesalkan tidak dilakukannya penyemprotan di daerah pemukiman padat penduduk dan jalanan lain di wilayah ujung Jakarta.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Mengapa pula Anies tidak konsentrasi penyemprotan disinfektan dan tindakan pencegahan di seluruh daerah atau kampung-kampung warga terutama yang sudah didapat ada penderita COVID-19," imbuh Koordinator Forum Warga Kota Jakarta ini.

Oleh karena itu Azas mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar melakukan penyemprotan ke seluruh kampung di Jakarta.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

"Jakarta itu banyak kampungnya, bukan hanya jalan raya protokol. Jelas penyemprotan di jalan raya agar lebih dilihat publik," terang Azas.

Azas mendesak Anies segera mengurangi kegiatan yang berbau seremonial dan mengedepankan kegiatan nyata di masyarakat meski minim publikasi media.

"Sebaiknya Anies lebih baik bekerja dan bukan pamer diri dalam kasus bencana COVID 19. Bekerja dan lindungilah warga Jakarta dari COVID 19," pungkas Azas.

Seperti diketahui, kegiatan penyemprotan disinfektan oleh pemerintah selama ini hanya terfokus ada jalanan protokol.

Kegiatan ini memang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan rangkaian kegiatan mulai dari penutupan jalan, penyemprotan disinfektan oleh petugas Disgulkarmat, hingga pengelapan bekas disinfektan pada obyek yang sering disentuh publik, seperti jalan, trotoar, dan halte.