Tolak Tes Corona Gratisan, Politisi PKB: DPR Bisa Urus Diri Sendiri!

Jakarta, law-justice.co - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Luqman Hakim mengatakan, anggota DPR RI dan keluarga pasti mampu melakukan tes corona secara mandiri.

Oleh karena itu, pemeriksaan atau tes corona harus diprioritaskan untuk tenaga medis dan masyarakat.

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

"Saya menolak dan tidak akan ikut test corona `gratisan`. Kenapa saya bilang gratisan? Karena sumber dana tes corona ini belum jelas dari mana, apakah dari fasilitas asuransi yang dimiliki tiap anggota atau dari sumbangan pihak lain atau dari mana. Karena itu saya anggap sebagai `gratisan`," tutur Luqman di Jakarta, Senin 23 Maret 2020, menanggapi rencana tes corona untuk seluruh anggota DPR RI dan keluarganya yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Menurut Luqman, sikap penolakannya ini sejalan dengan arahan Ketua Umum DPP PKB Cak Imin bahwa tes corona lebih baik diprioritaskan untuk tenaga medis dan masyarakat.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Saya meyakini, pada akhirnya sikap resmi Fraksi PKB DPR RI juga akan menolak rencana tes corona ini. Tidak mungkin sikap Fraksi PKB bertentangan dengan arahan Ketua Umum DPP PKB," kata Luqman Hakim, anggota Fraksi PKB DPR RI (Nomor Anggota A-22) dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI itu.

Dia menyampaikan pandangan, sikap dan saran sebagai berikut :

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

- Anggota DPR RI dan keluarganya adalah manusia biasa. Seperti anggota masyarakat lain, butuh melakukan test corona terhadap dirinya agar diperoleh kejelasan apakah perlu tindakan medis lanjutan untuk mengatasi wabah ini.

- Kebutuhan test corona anggota DPR RI dan keluarga pasti mampu dipenuhi secara mandiri oleh masing-masing anggota dengan melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang terpercaya.

- Jika merasa perlu, saya akan lakukan pemeriksaan mandiri ke rumah sakit.

- Semua pihak, termasuk DPR sedang bekerja keras untuk melawan wabah corona. Alat test corona yang dibeli negara, harus diprioritaskan untuk Sahabat-Sahabat tenaga medis dan masyarakat rentan.

Tenaga medis adalah tentara terdepan dalam perang melawan corona ini. Insya Allah, semua anggota DPR mampu mengurus diri dan keluarganya sendiri.

- Saya minta pemerintah secepatnya menambah volume belanja Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, sarung tangan, baju hazmat, sepatu boot dan lainnya untuk memfasilitasi tenaga medis di semua rumah sakit.

Saya sangat prihatin dan marah dengan kenyataan masih adanya kekurangan APD tenaga medis di berbagai rumah sakit. Ini harus segera di atasi.

- Saya juga minta kepada pemerintah segera mengadakan operasi besar-besaran agar masker dan hand sanitizer tersedia dalam jumlah yang cukup di pasar sehingga rakyat dapat membeli dengan harga yang terjangkau.

Masker dan hand sanitizer oleh masyarakat dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam melawan wabah corona. Apabila tidak tersedia stok yang cukup di pasar, pasti memantik kepanikan massal seperti yang terjadi sampai saat ini.

- Saya optimis, kita sebagai bangsa, akan mampu memenangkan perang melawan corona ini. Optimisme ini, diantaranya, saya peroleh dari tingginya semangat gotong-royong rakyat dalam berbagai bentuk untuk membantu sesama.

Bahkan saya juga melihat masyarakat menggalang dukungan untuk membantu APD tenaga medis di beberapa rumah sakit, yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah. (pikiran rakyat).