Rupiah Rp 16.000, Eks Jubir Gus Dur: Karena Trust ke Pemerintah Lemah!

Jakarta, law-justice.co - Nilai tukar rupiah dilaporkan semakin anjlok dan tertekan. Kamis (19/3), pukul 10.32 WIB, rupiah babak belur pada angka Rp 16.000 per dolar AS, tepatnya Rp 16.052 per dolar AS.

Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi mengatakan angka itu sudah melampaui ambang batas psikologis.

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

Untuk menurunkannya, harus ada kepercayaan (trust).

"Di seluruh negara di muka bumi, apabila nilai mata uangnya sudah melampaui ambang batas psikologis, maka untuk nurunkan hanya ada satu cara; trust," kata dia lewat akun Twitter @AdhieMassardi, Kamis (19/3).

Baca juga : Sejumlah Kejanggalan Kasus Brigadir RA Dipertanyakan Kompolnas RI

Jelas Adhie Massardi, apabila kepercayaan terhadap pemerintah kuat, maka akan sendirinya nilai mata uang membaik.

"Kepercayaan kepada pemerintah kuat, nilai mata uang naik. Sebaliknya, trust drop mata uang negara itu terkapar," tutupnya.

Baca juga : Nonaktifkan 2 Rutan, KPK Pindahkan Tahanan ke Gedung Merah Putih

Global semakin khawatir atas perluasan dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian. Pelaku pasar takut untuk mendekat pada aset-aset berisiko, termasuk mata uang.

Di Indonesia, seandainya pun tidak ada corona, perekonomian nasional diprediksi akan semakin payah. Alasannya, karena pengelolaan yang tidak baik. (rmol.id).