Relawan Uji Coba Vaksin Corona Dapat Fee Rp65 Juta, Anda Berminat?

law-justice.co - Ilmuwan dari Pusat Inovasi Queen Mary BioEnterprises, London, Inggris, tengah mencari 24 relawan untuk iji coba vaksin anti-coronavirus. Bagi mereka yang berminat, ada fee yang ditawarkan yaitu sebesar 3.500 poundsterling atau setara dengan Rp 65.082.610 (dengan kurs Rp 18.500). Apa syaratnya? Melansir Daily Mail, Kamis (12/3/2020), relawan yang bersedia juga harus mau dikarantina selama 2 minggu dan menjalankan pola makan diet terbatas. Syarat lainnya, relawan harus orang yang sehat, dan bersedia disuntik dengan 2 jenis virus corona.

Kedua virus itu adalah OC43 dan 229E yang menyebabkan penyakit pernapasan ringan atau gejala flu biasa. Dosen senior di bidang mikrobiologi Universitas Sussex, Edward Wright, mengatakan, ada beberapa jenis virus corona. Sebanyak 7 di antaranya dapat menginfeksi manusia, termasuk OC43 dan 229E. Selain itu, ada juga SARS, MERS, dan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Baca juga : Prabowo-Gibran Dinilai Tidak Perlu Menambah Kemenko Baru

Proses uji coba

Pada Senin (9/3/2020), The Sun, memberitakan, seorang ahli virology di Queen Mary University of London, Profesor John Oxford, mengatakan, dalam proses uji coba ini, relawan akan merasakan gejala batuk atau pilek.

Baca juga : KPSI: Ada 50.000 Buruh akan Rayakan May Day Fiesta di Istana Negara

"Jika vaksin itu bekerja pada virus kecil kami, sangat mungkin bekerja di dunia nyata," ujar John.

Sebelum berpartisipasi, relawan akan ditanya soal riwayat kesehatannya, menjalani tes darah, tes urin, dan tes jantung. Mereka juga akan diperiksa untuk memastikan mereka tidak memiliki antibodi terhadap coronavirus. Para relawan juga akan menjalani inokulasi dulu selama 14 hari sebelum isolasi.

Baca juga : Anies : Yang Tidak Dapat Amanah Konstitusi Berada di Luar Kabinet

Pada 14 hari ini, mereka tidak dapat melakukan kontak fisik dengan keluarga atau melakukan aktivitas olahraga. Kontak dengan manusia hanya bisa dilakukan dengan perawat dan dokter. Para perawat dan dokter yang melakukan pengawasan terhadap relawan itu akan menggunakan alat pelindung dan ventilator. Pengujian ini merupakan bagian dari upaya global untuk menemukan vaksin Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 120.000 orang di seluruh dunia. Dr. Wright mengatakan, proses yang dijalani mirip dengan proses vaksinasi pertama kali diidentifikasi.

Salah satu pendekatan yang umum adalah dengan versi virus yang telah dinonaktifkan. Artinya, tidak dapat menyebabkan penyakit dan secara kimia tidak aktif. Menurut Wright, para relawan harus menjalani prosedur yang teratur. Hanya orang yang dianggap sehat yang akan terinfeksi. (Kompas)