Kimia Farma Batasi Pembelian Masker, Stok Hanya 4.000 Dus

Jakarta, law-justice.co - Setelah Indonesia resmi terinfeksi virus corona atau COVID-19 kebutuhan akan masker semakin meningkat. Untuk antisipasi tengah dilakukan oleh BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), terutama dalam hal stok masker.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menegaskan stok masker kain untuk saat ini masih ada sekitar 4.000 dus.

Baca juga : Kasus Covid Naik, Menhub Minta Warga Pakai Masker di Transportasi Umum

"Stok untuk masker kain kurang lebih kita ada 4.000 dus kali 50 lah ya. Jadi 215 ribu lembar. Di seluruh Indonesia," kata Verdi saat mendampingi pantauan Menteri BUMN Erick Thohir di Apotek Kimia Farma Menteng, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Kondisi sementara ini kami masih melakukan pemesanan 7,2 juta pcs. Yang untuk masker kain kita pastikan bahwa harga Rp 2.000 perak per pcs," kata Verdi.

Baca juga : Jokowi Belum Berencana Wajibkan Masker Usai Melonjaknya Kasus Covid-19

Menteri BUMN Erick Thohir, dalam kesempatan itu, mengatakan kendala saat ini ialah soal bahan baku. Lantaran bahan baku masker itu dari China, jika habis maka ada opsi untuk membeli bahan baku dari Eropa. Namun pilihan impor ini akan membuat harga masker jadi naik karena perbedaan harga bahan baku dari China dan Eropa.

"Tentu bahan dari masker itu dari china. Jadi kalo nanti stoknya habis pasti juga alternatif membeli dari Eropa. Masih ada stoknya di Eropa, tapi harganya kalau dari Eropa pasti lebih mahal. Jadi jangan digosipin ketika nanti stok yang bahan dari China stoknya habis terus harganya naik, nanti dibilang KAEF mengambil kesempatan dalam kesempitan [saat harga naik]. Karena bahan dari China dan Eropa," kata Erick.

Baca juga : Covid-19 Merebak Warga Kembali Pakai Masker

"Kalau harganya dari Eropa, harganya gak Rp 2.000, cuma kalau sekarang stoknya masih ada dan order 7,2 juta dengan produksi dan bahan China ya harga segitu. Habisnya tergantung masyarakat. Kalau satu orang beli isi seribu ya habis," kata Erick.

Verdi Budidarmo menegaskan saat ini satu orang dibatasi membeli 2 pcs per hari dan hand sanitizer belum dibatasi.

Erick menjelaskan dirinya juga sudah mengecek masker dan antiseptik. "Bahkan Kimia Farma sudah mulai membatasi orang beli lebih dari luar. Harga kita pastikan tidak ada harga [naik] yang maaf ketika masyarakat susah Kimia Farma [tidak] menaikkan harga. Itu fungsi BUMN hadir untuk rakyat," tegas Erick. (cnbcindonesia)