Rachmawati: BPIP Diisi Orang-orang Keblinger & Islamophobia

Jakarta, law-justice.co - Putri Presiden RI Ke-1 Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri menyatakan keprihatinannya dengan pernyataan-pernyataan yang terlontar dari salahsatu petinggi Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) akhir-akhir ini.

Keprihatinan Rachmawati tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejumlah pernyataan kontroversial dari salahsatu petinggi BPIP tersebut membuat resah dan membuat kohesi sosial jadi sedikit terganggu.

Baca juga : Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Polisi Selidiki

"BPIP itu isinya orang-orang keblinger. Saya menduga ada semacam hidden agenda (agenda tersembunyi) dibalik statement-statment tersebut," tandas Tokoh Perempuan Indonesia itu.

Rachmawati mengaku tidak habis pikir ketika isu agama terus dibentur-benturkan dengan Pancasila.

Baca juga : Luhut ke Prabowo : Jangan Bawa Orang `Toxic` ke dalam Pemerintahan

"Agama dan Pancasila sudah selesai tidak ada masalah. Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa itu menegaskan bahwa Pancasila itu satu kesatuan dengan agama," tegas Pendiri Yayasan Universitas Bung Karno itu.

Adapun terkait isu salam yang biasa digunakan umat muslim untuk diganti dengan salam Pancasila, Rachmawati menilai, hal tersebut sangat berlebihan.

"Islamophobia itu namanya. Kenapa selalu Islam yang dibentur-benturkan dengan Pancasila? sekali lagi ini ada semacam hidden agenda yang mesti diwaspadai," tegas perempuan berkerudung itu.

Baca juga : Kadin Minta Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Berjalan Smooth

Rachmawati berharap agar nilai-nilai Pancasila dipahami secara kaffah.

"Memahami Pancasila harus utuh jangan hanya kulitnya saja. Gagasan Pancasila yang dibuat bung Karno itu ditujukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa ini bukan malah sebaliknya," tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Seperti diketahui, publik baru-baru ini dikagetkan dengan adanya pernyataan ketua BPIP Yudian Wahyudi yang menyebut agama musuh terbesar Pancasila dan yang terbaru yakni soal isu ucapan salam yang biasa digunakan kaum muslim diusulkan diganti dengan salam Pancasila. (Teropongsenayan).