Kekayaan Pemilik BCA Turun 29 Triliun, Ada Faktor Investor Asing

Jakarta, law-justice.co - Pemilik Bank Central Asia Tbk (BCA) Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono harus rela harta kekayaannya berkurang Rp 29 Triliun pada tanggal 3 Februari 2020 keamrin. Pasalnya, harga saham perusahaan dengan kode BBCA itu tak bisa menahan tekanan jual investor asing.

Meskipun, sempat berada di zona hijau, pada penutupan sesi II, saham BCA harus rela berakhir di zona merah. Nilai jual bersih (net sell) investor asing pada saham BCA pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 482,49 miliar. Tekanan jual investor asing tersebut membuat harga saham BCA terkoreksi 0,62% ke level Rp 32.200/saham.

Baca juga : Lowongan Kerja di BCA Syariah, Simak Syaratnya

Volume perdagangan saham BCA mencapai 31,09 miliar unit senilai Rp 1,01 triliun. Koreksi saham BCA tersebut membuat kinerja harga saham terkoreksi 3,66%.

Akumulasi net sell asing secara year to date mencapai Rp 2,15 triliun dari seluruh pasar. Harga saham BCA tercatat sempat mencapai level harga tertinggi di level Rp 34.350/saham.

Baca juga : Simak, Bank BCA Buka Lowongan Kerja Terbaru 2024 Buat Fresh Graduate

Bank milik Duo Hartono ini pertama kali melantai di BEI pada 31 Mei 2000, dengan menawarkan harga saham di pasar perdana Rp 1.400/saham. Kinerja keuangan saham BCA secara fundamental relatif baik sejauh ini.

Mengacu laporan keuangan BCA per September 2019, pemegang saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ini yakni PT Dwimuria Investama Andalan (milik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono) sebanyak 13.545.990.000 (54,94%), sementara investor publik 10.627.910.289 (43,11%), dan sisanya komisaris dan direksi.

Baca juga : Simak Syaratnya, BCA Buka Lowongan Kerja Magang Bagi SMA/SMK hingga S1

Majalah Forbes sebelumnya menobatkan Bambang bersama saudaranya, Budi Hartono, sebagai orang terkaya Indonesia per Desember 2019. Keduanya ditaksir memiliki kekayaan sekitar US$ 37,3 miliar atau sekitar Rp 522,20 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Nilai kekayaan ini bertambah dari nilai yang dihitung Forbes sebelumnya yakni US$ 37,1 miliar, menjadikan Hartono bersaudara berada di posisi teratas selama 11 tahun berturut-turut sebagai orang terkaya di Indonesia.

Jadi berapa sebetulnya nilai saham milik Hartono bersaudara di BCA yang berkurang?

Pada 14 Januari 2019, saham BBCA tembus rekor Rp 34.350/saham, sehingga nilai kekayaan saham duo Hartono mencapai Rp 465,30 triliun, sementara pada perdagangan hari ini saham BBCA terkoreksi di level Rp 32.200/saham sehingga nilai kekayaannya jadi Rp 436,18 triliun.

Dengan demikian, potensi berkurangnya nilai saham duo Hartono mencapai Rp 29,12 triliun dalam 14 hari perdagangan di BEI.

Sebagai informasi, pada komposisi saham yang dipegang publik sebesar 2,49% juga dimiliki oleh pihak-pihak yang terafiliasi dengan Dwimuria Investama, milik dua Hartono. Harga saham terendah BBCA sempat terjadi pada 17 Mei 2019 yakni Rp 25.900/saham. (cnbcindonesia)