Klaim Tembak Helikopter TNI, OPM Pamer Rampasan Senjata Mematikan

Jakarta, law-justice.co - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter. Akibatnya, anggota TNI kembali menjadi korban.

Tidak hanya itu, mereka juga mengaku berhasil merampas sejumlah senjata mematikan milik TNI. Itu disampaikan juru bicara OPM, Sebby Sambom.

Baca juga : PDIP : Pencopotan Foto Jokowi Banyak Terjadi di Kantor DPD

Melansir news.rakyatku.com, dalam laporannya, dia mengatakan, tidak ada perdamaian Natal di Papua pada Rabu (25/12/2019). Katanya, hanya ada kesedihan dan ratapan dari orang-orang biasa.

Dilaporkan, pada hari Natal itu sekitar pukul 11.00, pasukan OPM dipimpin Tadi Koyoya, Undius Kogoya, dan Ruben Kobogau. Mereka menyerang pasukan TNI di Gulapa Village, Kabupaten Intan Jaya.

Baca juga : Ini Pesan Anies Baswedan di Hari Ulang Tahun ke-55

Tidak ada korban dalam peristiwa itu. Diketahui pasukan TNI sudah meninggalkan kamp pada sekitar pukul 03.00 pagi.

Sebelumnya, pasukan TNI mengevakuasi enam mayat anggota TNI yang telah ditembak tentara OPM. Hal itu dibuktikan dengan foto proses evakuasi.

Baca juga : Butuh Revisi UU Kementerian Negara Bila Ada Penambahan Nomenklatur

Kabarnya, keenam korban tewas tertembak pada Sabtu (21/12/2019). Namun, baru bisa dievakuasi pada 25 Desember 2019.

Dalam kontak tembak tersebut, OPM mengaku berhasil menyita senjata mematikan milik TNI. Mereka menyebut antara lain tiga bazooka, tiga senjata berat, tiga kotak peluru, satu dompet berisi ATM, kartu anggota, dan uang Rp700 ribu, KTP, dan kartu lainnya.