Menguak Tas Kerja Putin Yang Berisi Tombol Pemicu Perang Nuklir

law-justice.co - Seperti dalam film, tas kerja Presiden Vladimir Putin ternyata berisi tombol untuk memerintahkan serangan nuklir setiap saat yang bisa memicu perang nuklir. Stasiun televisi pemerintah Rusia, Zvezda, untuk pertama kali menunjukkan tas yang dikenal dengan "Cheget" ini. Cheget memiliki kode kunci yang dipersonalisasi, kartu flash dan di bawah pengawasan sepanjang waktu.

Presiden Putin dapat mengirim kode izin kepada Pasukan Rudal Strategis Rusia untuk memberi perintah guna meluncurkan serangan senjata nuklir terhadap musuh.

Baca juga : 2 Tahun Rusia-Ukraina: Ekonomi, Presiden RI, Harapan Mengakhiri Perang

Total ada tiga koper seukuran laptop yang memungkinkan Putin sendiri dan dua pejabat tinggi lainnya untuk mengoperasikan dan melakukan serangan senjata pemusnah massal.

Pembawa acara televisi Zvezda, Alexei Yegorov, memberi publik pandangan sekilas tentang apa yang ada di dalam koper saat kamera mengungkapkannya dalam tinjauan jarak dekat.

Baca juga : Tim PBB Temukan Keterlibatan Korut dalam Perang Rusia vs Ukraina

"Salah satu komponen tas adalah kartu flash," kata Yegorov, yang dikutip dari The Daily Star, Sabtu (7/12/2019). "Ini individual, dan ini adalah salah satu kunci yang dimasukkan (ke dalam sistem)," ujarnya.

Perangkat rahasia memiliki deretan angka di tengah dan empat tombol besar di bawah dan tombol putih yang disebut-sebut sebagai pemicu peluncuran.

Baca juga : Amerika Umumkan Bantuan Militer Hampir Rp100 T untuk Ukraina

Menurut laporan Atomic Heritage, sistem "triple key" diperlukan dari Putin dan dua pejabat tinggi lainnya untuk melancarkan serangan nuklir.

Dua pejabat yang memegang kunci dua koper lainnya dikabarkan adalah Menteri Pertahanan Sergey Shoygu, dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Valeriy Gerasimov.

Tas "Cheget" Putin ini sebanding dengan tas "Nuclear Football" Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang sama-sama berisi kode peluncuran senjata nuklir. Hanya saja, tas "Nuclear Football" Trump tidak memiliki tombol peluncuran, sebagai gantinya tas itu mencakup serangkaian buku kode yang berisi perintah sehingga presiden dapat meneruskannya ke Pentagon. (Sindo)