Diduga Lecehkan Nabi Muhammad, Gus Muwafiq Bakal Dipolisikan

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq dalam sebuah tausih di Purwodadi memancing reaksi keras dari masyarakat.

Polemik pun bergulir lantaran asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut Nabi Muhammad ingusan dan tidak terawat ketika kecil.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Oleh karenanya, Tim Bantuan Hukum Front Pembela Islam (BHF DPP FPI) bakal melaporkan Gus Muwafiq ke Polisi terkait masalah tersebut.

Salah seorang Tim Bantuan Hukum Front Pembela Islam (BHF DPP FPI), Aziz Yanuar mengatakan, rencananya pelaporan bakal dilakukan siang ini ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Sehubungan dengan itu, TIM BANTUAN HUKUM FRONT PEMBELA ISLAM (BHF DPP FPI) mendampingi, Sdr Amir Hasanudin dari DPP FPI, seorang WNI muslim yang mencintai negara dan agamanya untuk membuat laporan yang insya Allah akan disampaikan pada: Selasa, 3 Desember, 2019, Pukul 13.00 WIB, di SPKT Bareskrim Mabes Polri" ujarnya dalam keterangan pers seperti melansir gelora.co.

Menurut dia, Nabi Muhammad tidak pantas mendapat hinaan dari siapapun termasuk Gus Muwafiq.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

"Namun sangat disayangkan ada orang yang bernama *Muwafiq* yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika kecil itu dekil tidak terurus karena yatim dan hanya diurus sang kakek dan juga hinaan hinaan lain bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dibawa ke dukun, pada saat yang bersangkutan sedang pidato di Purwodadi yang disaksikan banyak orang dan masyarakat adalah sebuah pernyataan yang menyakiti hati umat islam yang memuliakan Nabi Muhammad SAW," ucapnya.

Sebelumnya, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq memberi klarifikasi ihwal tuduhan menghina Nabi Muhammad SAW. Gus Muwafiq menegaskan cinta kepada Rasulullah SAW.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?" kata Gus Muwafiq seperti dilansir dari Detik.com, Senin (2/12/2019).

Muwafiq menjelaskan kalimat yang disorot dari ceramahnya itu disampaikannya saat di Purwodadi, Jawa Tengah. Muwafiq mengatakan dia sering mendapat pertanyaan dari generasi milenial.

"Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," ujarnya.

Muwafiq lalu menjelaskan soal penggunaan kata `rembes` dalam ceramahnya.

"Lantas kemudian terkait dengan kalimat `rembes`, `rembes` itu dalam bahasa Jawa artinya `punya umbel`, tidak ada lain, bahasa saya `rembes` itu umbelan itu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya," ucapnya.

Oleh karena itu, Gus Muwafiq menegaskan dia tidak menghina Rasulullah. Gus Muwafiq mengaku dari kecil diajarkan untuk menghargai Rasulullah.

"Nah sekarang alhamdulillah saya diingatkan, terima kasih, dan demi Allah tidak ada sedikut pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah. Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah nggak tahu jawabannya, karena mereka sudah nggak percaya dengan jawaban-jawaban kita," ujarnya.

Meski begitu, Gus Muwafid meminta maaf jika pemilihan katanya dianggap kurang tepat. Gus Muwafiq menegaskan tidak ada maksud menghina.

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tuturnya.

Soal tuduhan menghina Nabi ini muncul melalui potongan video ceramah Gus Muwafiq yang viral. Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menceritakan soal masa kecil nabi-nabi, seperti Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW, yang penuh perjuangan.

Gus Muwafiq juga menceritakan Nabi Muhammad lahir di kamp pengungsian. Nabi Muhammad SAW dirawat oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nah, seseorang yang dirawat kakek biasanya, kata Gus Muwafiq, kurang terurus dengan tepat. Ceramahnya itu dalam konteks kehidupan nabi-nabi yang di masa lalu diburu.