Jakarta, law-justice.co - Hillary Brigitta Lasut menjadi pimpinan sementara MPR pada Rabu (2/10/2019) saat sidang paripurna.
Hujan interupsi mewarnai paripurna tersebut. Lalu, seperti apa respons Hillary?Baca juga : Bupati Gus Muhdlor Akhirnya Mau Diperiksa KPK
"Kalau kemarin citra DPR mungkin di tengah masyarakat karena masyarakat melihat dari absensi dan dari kehadiran, mungkin masyarakat tidak terlalu memahami bahwa ada tugas-tugas di luar kantor atau pun memang sebenarnya tidak datang saja wakil rakyat," ujar Hillary."Itulah mengapa sejak awal masyarakat harus bisa menilai dan menakar potensi calon legislatif ya karena sudah sampai terpilih dan seperti ini. Sebenarnya tidak ada lagi pilihan lain selain mempercayakan aspirasi masyarakat itu kepada wakil rakyat. Jadi kita doakan saja semoga parlemen ini bisa berjalan dengan baik," lanjutnya.Sebelumnya, sidang paripurna MPR hujan interupsi. Hujan interupsi lantaran sidang paripurna hanya dipimpin satu pimpinan sementara, yaitu Hillary.Interupsi mulanya datang Arya Bima dari Fraksi PDIP. Arya mempertanyakan ke mana pimpinan MPR sementara lainnya. Mengingat sidang paripurna harus dipimpin dua pimpinan.Hillary kemudian menjelaskan, Ketua MPR sementara, Sabam Sirait, izin karena masalah kesehatan. Karena itu, sidang hanya dipimpin oleh dia.Sidang paripurna MPR lalu diskors selama 15 menit lantaran sidang hanya dipimpin satu orang. Setelah diskors, diputuskan anggota DPR tertua kedua ikut memimpin sidang hari ini.Hillary pun kemudian mengetukkan palu sidang dan diikuti Abdul Wahab yang naik ke meja pimpinan. Hillary sempat mencium tangan Abdul Wahab di meja pimpinan."Saya mohon maaf, jangan dianggap saya istilahnya ada ambisi untuk memimpin sidang sementara. Pendeknya, saya mau di sini apa yang kau cari Palupi, biar gersang tapi damai. Dalam kesempatan ini, saya akan bekerja sama dengan cucu saya ini untuk memimpin sidang ini," kata Abdul Wahab membuka sidang.