Rusuh di Wamena Sudah 17 Tewas Sampai Malam Ini (23/9)

law-justice.co - Akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sudah 17 orang warga Papua yang dilaporkan tewas akibat terkena peluru. Sumber resmi dari Kapendam Cenderawasih, Letkol Cpl Eko Daryanto, mengatakan hal itu kepada pers saat dihubungi, Senin (23/9/2019). Tercatat 71 orang dirawat di RS.

Sementara itu, polisi menyebut tujuh orang polisi terluka dalam kerusuhan di Wamena. Mereka terluka akibat penyerangan dengan panah, ujar Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya saat dihubungi wartawan, Senin (23/9).

Baca juga : Pasokan Menipis, Kemendag Akui Realisasi Impor Bawang Putih Terganggu

Aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), menurut Tonny, menyusup dengan menggunakan seragam SMA ke kelompok pelajar PGRI. Mereka membakar sejumlah bangunan, termasuk kantor Bupati di Wamena. "Kelompok ini mau bikin lagi (rusuh), nyerang malam hari. Mereka anarkis. Kita sempat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Jalan Irian," lanjutnya.

Suasana di Wamena masih mencekam dan seperti kota mati. Saat ini aparat membantu evakuasi warga yang memilih mengungsi. Warga pendatang di Wamena mengungsi ke kantor polisi-TNI. Mereka mengungsi karena terancam pasca kerusuhan di Wamena. Aparat polisi menangkap pelaku kerusuhan sebanyak 348 orang. Korban tewas kebanyakan adalah para pelajar SMP dan SMA yang berdemo di depan kantor Bupati di Wamena dan saat dibawa ke RS masih berseragam sekolah.

Baca juga : Polisi Berhasil Tangkap 142 Tersangka Judi Online

Sekarang warga pendatang mengungsi semua di Kodim, Koramil, Polres. Mereka pendatang sudah diancam dan mereka sangat ketakutan. Sementara itu secara terpisah, aktivis KNPB mengatakan korban tewas sudah lebih dari 17 0rang. Selain itu banyak korban luka-luka karena tembakan dan terkena lemparan dan serangan fisik. Korban tewas akibat peluru tajam, yang menurut KNPB berasal dari senjata aparat kepolisian dan TNI. (PR)

 

Baca juga : Lowongan Kerja Bank BNI 2024, Begini Cara Daftarnya