Menpora: Sudah Saatnya Liga 1 Gunakan VAR

Bandung, law-justice.co - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendesak penyelenggara Liga 1 Indonesia untuk segera menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam setiap pertandingan.

Hal ini, menurut dia, untuk menghindari dugaan kecurangan peraturan skor.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Dengan VAR diberlakukan, maka itu akan membantu wasit dan bisa mengurangi gesekan antar suporter atas kecurigaan-kecurigaan," kata Imam di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Senin (15/7/2019).

Menurutnya, penyelenggara Liga 1 perlu mencontoh kompetisi swasta yang menggunakan VAR. Salah satunya, kata dia, Bandung Premiere League (BPL) yang menggunakan teknologi canggih tersebut.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Itu (penyelenggara) harus tiru Bandung Super League itu loh, kompetisi turnamen swasta atau amatir tapi pake VAR," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Bila perlu, kata dia, pihak penyelenggara Liga 1 harus berkomunikasi dengan penyelenggara BPL untuk mengestimasi biaya pengadaan asisten wasit berbasis video yang kini banyak diterapkan dalam sepak bola kancah dunia.

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

Selain itu, menurutnya dengan adanya teknologi moderen tersebut citra sepak bola Indonesia bisa menjadi positif setelah dilanda kontroversi peraturan skor.

"Sekarang era sudah terbuka ayo kita berbenah, pakai VAR lah, masa gitu aja enggak bisa," kata dia.

Seperti diketahui, keputusan wasit sering menuai kontroversi. Semisal pada pekan lalu pada pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di pekan 8 Liga 1 2019, Rabu (10/7/2019), gol Marco Simic ke gawang Persib menuai protes dari berbagai pihak. Pasalnya banyak yang meragukan keabsahan gol tersebut karena dinilai belum sempurna melewati garis gawang.

Selain itu, juga dalam pertandingan PSM Makassar kontra Bhayangkara FC pada Piala Indonesia, Jumat (3/5/2019) lalu, juga menuai kontroversi. Bola yang dianggap telah melewati garis gawang hasil serangan pemain Bhayangkara Anderson Salles tidak disahkan wasit sebagai gol.

Keputusan wasit itu mengecewakan pelatih Bhayangkara, Alfredo Vera. Apalagi saat itu PSM unggul dan mencetak dua gol lewat M. Rahmat dan Rizki Pellu.