60 Persen Kesehatan Jamaah Haji Indonesia Berisiko Tinggi

Jakarta, law-justice.co - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka menyatakan kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia yang berisiko tinggi jumlahnya konstan dari tahun. Jumlahnya menurut dia tak sedikit, karena melebihi setengah jemaah haji, yakni 60 persen.

"60 persen jamaah kita risiko tinggi, itu fakta, kondisi kesehatan masyarakat kita," kata Eka di Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu (11/6/2019) seperti dikutip Antara.

Baca juga : Imam Masjid New York: Haji Batal Selain Menyakitkan, Juga Memalukan!

Menurut Eka, angka jamaah berisiko tinggi cenderung stagnan dan tak ada kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun.

Namun pada penyelenggaraan haji Indonesia tahun 2018 jumlah korban meninggal berkurang drastis yakni sampai 50 persen.

Baca juga : RI Tak Jadi Negara yang Boleh ke Arab Bukti Diplomasi Pemerintah Lemah

Eka mengatakan petugas penyelenggara ibadah haji dipaksa harus bisa memberikan pelayanan yang lebih baik untuk menekan angka kematian, sementara jumlah jamaah risiko tinggi tidak pernah berkurang.

Program promosi kesehatan dan pencegahan langsung dengan petugas yang turun ke lapangan secara langsung, menurut Eka, efektif untuk menghindari angka kesakitan lebih lanjut selama proses ibadah haji.

Di samping itu juga pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dari berbagai aspek penyelenggaraan haji juga semakin membaik dari tahun ke tahun.

Eka menyebut perbaikan dalam penyelenggaraan haji Indonesia membutuhkan komitmen politik yang kuat oleh pemerintah agar jumlah jamaah sakit dan meninggal saat melaksanakan ibadah haji bisa terus berkurang.