Perang Gerindra VS Demokrat, Ferdinand Bantah Pernyataan Andre

[INTRO]

Persetruan antara Gerindra dengan Demokrat soal pilihan Bu Ani Yudhoyono yang diungkapkan oleh Prabowo Subianto makin menjadi. Mendapat bully karena hal itu, Gerindra melalui Andre Rosiade lantas menjelaskan kenapa hal itu muncul ke permukaan. Namun, belum berapa lama penjelasan itu disampaikan Jubir BPN Prabowo-Sandi itu, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean langsung membantahnya.

Mengutip Teropong Senayan, Ferdinand mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah meminta capres 02 Prabowo Subianto mengungkapkan pilihan politik Ani Yudhoyono saat Pilpres 2014 dan 2019 kepada media.

Baca juga : Jokowi Bisa Dipidana dan Dipecat Berdasarkan Pengakuan Eks Ketua KPK

"Pada saat pertemuan itu memang ada perbincangan tentang situasi politik dan perbincangan itu seharusnya untuk konsumsi internal dua pihak karena menyangkut internal koalisi. Dan ketika pertemuan akan berakhir, Pak Prabowo tentu yang ditunggu oleh media, kita sampaikan tidak bicara politik. Bicara hal-hal yang baik saja tentang kebaikan Bu Ani," kata Ferdinand di Jakarta, Minggu (9/6/2019).

Dia menyatakan, pada saat itu SBY meminta Prabowo untuk mengatakan hal yang baik dari Ani Yudhoyono. Namun, pilihan politik Ani tidak termasuk di dalamnya.

Baca juga : Ferdinand Klaim Nyaleg Gantikan Effendi Simbolon, Ini Respons PDIP

"Yang kita minta itu misalnya kenangan yang baik dari Bu Ani supaya tidak ternoda suasana duka ini dengan politik. Ternyata Pak Prabowo menyampaikan hal yang berbau politik. Jadi kami melihat, membedakan politik dengan hal baik serta kebaikan saja mereka ini tak mampu, " ujar Ferdinand.

Dia sekaligus membantah bahwa SBY meminta Prabowo yang menyampaikan pilihan politik Ani Yudhoyono.

Baca juga : Gubernur Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata, Presiden Filipina Murka

"Terlalu konyol, terlalu ngawur dan cenderung jadi fitnah," kata Ferdinand bernada tegas.

Pilihan politik, lanjut Ferdinand, bukan soal kebaikan, tetapi soal rasionalitas dalam koalisi politik.

"Itu komitmen kami dengan Gerindra, karena berkoalisi dengan Gerindra, karena mendukung Prabowo. Itu bukan soal kebaikan. Bu Ani memilih Prabowo bukan karena Bu Ani baik tetapi karena rasional politik. Jadi melihat itu saja mereka tidak mampu. Jadi kami justru kasihan dengan orang-orang yang asal bicara seperti ini," ujar Ferdinand

Sebelumnya, Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menanggapi ungkapan capres 02 Prabowo mengenai pilihan politik Ani Yudhoyono. Menurut info yang dia terima, pernyataan Prabowo ketua bersumber langsung dari SBY

"Pak Prabowo dibully tentang pilihan Bu Ani di Pilpres 2014 dan 2019, padahal info ini didapatkan langsung oleh Pak Prabowo langsung dari Pak SBY. Dan Pak SBY sendiri yang minta agar Pak Prabowo testimoni tentang kebaikan Bu Ani di depan wartawan waktu mau pulang," kata Andre melalui akun Twitter miliknya @andre_rosiade di Jakarta. Minggu (9/6/2019).

Sebelumnya, pada Senin, 3 Juni 2019, Prabowo melayat ke rumah SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Prabowo mulanya menyampaikan rasa belasungkawa atas wafatnya Ani Yudhoyono. Ia juga meminta maaf ke SBY lantaran baru bisa melayat dan sempat membatalkan rencana menjenguk Ani yang kedua kalinya di Singapura.

Di akhir pernyataannya, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menilai bahwa dia merasa dekat dengan Ani Yudhoyono. Terlebih ia mendapat informasi bahwa Ani mendukungnya di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019. Setelah itu, Prabowo bergegas pergi meninggalkan rumah SBY.

SBY yang berdiri di kiri belakang Prabowo tampak langsung melipat kedua lengannya di dada ketika mendengar ucapan Ketua Umum Partai Gerindra itu. Setelah Prabowo pergi, SBY menghampiri wartawan dan menyatakan keberatannya dengan perkataan calon presiden yang diusungnya itu.

"Itu statement Pak Prabowo, itu politik, tentang Bu Ani, please tidak perlu disampaikan. Hari-hari ini penuh ujian bagi saya, Ibu Ani. Jangan dikaitkan dengan politik, itu tidak tepat dan tidak elok," kata SBY.