Relawan IT Prabowo-Sandi Desak Bawaslu Hentikan Situng KPU

[INTRO]

Tim Relawan Informasi dan Teknologi (IT) Prabowo-Sandi meminta Badan Pengawas Pemilu menghentikan Situng KPU. Mereka mendatangi Bawaslu dengan membawa sejumlah dokumen bukti kesalahan pengumoulan data.

Koordinator Tim Relawan IT Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya mengklaim, pihaknya telah menemukan puluhan ribu bukti kesalahan input.

"Ditemukan sebanyak 73.715 kesalahan dari 477.021 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai samplingnya. Jadi kalau dihitung sudah banyak sekali keseluruhan. Oleh karena itu kalau Situng tidak dihentikan, maka dugaan kecurangan semakin banyak," jelas Mustofa di Ruang Media Center Bawaslu RI, Jalan MH. Thamrin No. 14, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).

Mustofa mengatakan, sebanyak lima provinsi terbesar mereka gunakan sebagai tolok ukur penemuan hasil kecurangan tersebut. Antara lain di Jawa Tengah sebanyak 7.666, Jawa Timur 5.826, Sumatera Utara 4.327, Sumatera Selatan 3.296, dan terakhir Sulawesi Selatan 3.219 kecurangan.

"Bahkan kami mapping jenis manipulasi yang kami tangkap yakni, pertama, antara total suara dengan kehadiran orangnya tidak sesuai jumlahnya. Kedua, suara total tidak cocok dibandingkan suara sah dan suara tidak sah. Ketiga, total suara sah tidak sesuai dengan paslon 01 dan 02," jelasnya.

Bagian dari Tim IT, Dian Islamiati Fatwa juga menambahkan dalam sejumlah 6.896 TPS tidak sesuai hasil suaranya apabila dikalkulasi. Dalam satu TPS harusnya ditotal 300 suara. Namun fakta di lapangan lain, lanjutnya.

"Kami meminta penghitungan Situng dihentikan selama masih ada kejanggalan. Sembari melaksanakan audit forensik KPU, karena jumlah korban KPPS makin besar. Jumlah ini bahkan dua kali lipat dibanding jumlah korban Bom Bali dan kecelakaan pesawan Lion Air JT-610," imbuh Dian.