Sofyan Basir Tersangka, Ini Sosok Dirut PLN yang Baru

Jakarta, law-justice.co - Mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Syahdan, Sofyan pun dinonaktifkan menjadi bos di perusahaan setrum negara ini, sehingga ditunjuk penggantinya.

Dewan Komisaris PT PLN (Persero) telah menunjuk Muhammad Ali, yang menjabat Direktur Human Capital Management, sebagai pelaksana tugas dirut PLN.

Baca juga : KPK Geledah Ruang Sekjen DPR RI, Ini yang Dicari

Meski namanya sama, tetapi tentu ia bukanlah petinju tersohor dunia. Muhammad Ali di PLN ini adalah pria kelahiran Purworejo pada 1961 dan menamatkan studi Sarjana Jurusan Hukum Perdata di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebelum terpilih sebagai salah satu Direksi PLN dirinya bertugas sebagai Koordinator Bisnis Ritel di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk (BBRI).

Baca juga : Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke KPK, Ini Penyebabnya

Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta pada 2014 dan Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat pada 2010. Ia mulai berkarir di BRI sejak 1998.

Terkait penetapan Ali sebagai Plt Dirut PLN, SVP Hukum Korporat PLN Dedeng Hidayat menuturkan, sebagai upaya untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat, perusahaan telah melakukan pemberhentian sementara Sofyan Basir sebagai dirut BUMN setrum tersebut.

Baca juga : Saksi : Dirjen Kementan Patungan Rp 500 Juta Belikan Anak SYL Mobil

Hal ini, kata Dedeng, dilakukan sesuai dengan kewenangan yang diberikan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Untuk selanjutnya, Dewan Komisaris menunjuk Pelaksana Tugas Dirut PLN yakni Muhammad Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Human Capital Management," ujar Dedeng melalui keterangan resminya, Kamis (25/4/2019).

"Kami meyakini keputusan ini merupakan bentuk upaya dalam mendukung penyelesaian kasus hukum yang dialami pimpinan PLN dengan mempertimbangkan azas praduga tak bersalah," tambahnya.

Sebagaimana yang dilansir dari CNBC, dia pun menegaskan, jajaran manajemen memastikan kegiatan penyediaan energi listrik tetap berjalan seperti biasa, begitupun dengan kinerja perusahaan ke depannya.

"Pelayanan kepada masyarakat menjadi prioritas kami, dan memastikan seluruh operasional serta kinerja perusahaan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya," pungkas Dedeng.