PSI Siap Jadi Oposisi Anies Baswedan di DKI

Jakarta, law-justice.co - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Michael Victor Sianipar mengatakan partainya menempati peringkat keempat dalam perolehan suara di DKI Jakarta menurut hasil quick count CSIS-Cyrus Network.

Hasil itu berbanding terbalik dengan perolehan suara nasional yang hanya sekitar 2 persen sehingga bakal kandas masuk DPR-RI di Senayan.

Baca juga : Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi

“Ini pencapaian luar biasa. Kami berterimakasih kepada warga Jakarta yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan, mengizinkan kami menguji dan mempertontonkan karakter kami," ujar Michael dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (18/4), seperti dikutip Tempo.co

Menurut hasil quick count CSIS-Cyrus Network, PSI memperoleh 7,98 persen suara. Partai pimpinan Grace Natalie itu berada di belakang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 23,05 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 16,4 persen, dan Partai Gerindra 14,87 persen.

Baca juga : Jaksa Minta BPK Hitung Kerugian Negara Soal Korupsi RSUD Batam

Dia menyatakan hasil yang mirip muncul dari perhitungan cepat Indobarometer yakni 8,11 persen. Sedangkan PDIP 25,07 persen, PKS 17,49 persen, dan Gerindra 15,26 persen.

Michael berjanji PSI mengawal dan memastikan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sesuai kebutuhan masyarakat Ibu Kota. Menurut dia, pekerjaan rumah di Jakarta masih banyak, seperti pembangunan manusia dan infrastruktur yang lebih adil dan progresif.

Baca juga : ICW : Birokrasi Kerap Dijadikan Sapi Perah

"Kami tidak akan segan-segan mengkritisi, tapi kami juga mau menawarkan solusi dan bersedia duduk bersama. Kami akan menjadi oposisi yang konstruktif. Itulah harapan warga Jakarta agar tidak ada perpecahan politik lagi,” ujar Michael.

Terakhir, Michael mengimbau masyarakat kembali bersatu dan menjaga perdamaian bangsa setelah Pemilu 2019. Dia mengajak masyarakat memberi masukan dan kritik bagi PSI dan aktif berpartai. Bahkan, DPP PSI sudah menyiapkan aplikasi untuk mengawal kinerja anggotanya di Dewan.

"Anda bisa pecat anggota yang kinerja buruk, bolos, tidur, atau tidak turun ke lapangan. Kami akan fokus bergerak memberantas korupsi dan intoleransi di Jakarta,” ucapnya.