Anies Sebut Proyek LRT Sebabkan Banjir, Menhub Minta Bukti

Jakarta, law-justice.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai proyek LRT Jabodebek dan Tol Becakayu menjadi biang kerok banjir di sejumlah titik, pekan lalu.

Anies menyampaikan kegeramannya melalui media sosial Facebook dan Instagram pada Kamis (4/4/2019) selepas meninjau lokasi di sepanjang jalan MT Haryono dan DI Panjaitan yang tergenang kala hujan deras.

Baca juga : Buntut Kasus Penyelundupan Sabu, Menhub Didesak Cabut Izin Lion Air

Anies mendesak semua pihak tidak menganggap enteng persoalan tersebut. Apalagi, menurut dia, lokasi proyek tersebut terletak di jalan-jalan protokol.

"Kami minta pihak kontraktor Adhi Karya (LRT) dan Waskita Karya (Tol Becakayu) segera lakukan koreksi. Kami akan panggil mereka dan review semua proyek mereka di DKI Jakarta," ungkapnya.

Baca juga : Menhub : Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

"Ini semua ada di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika menyusun AMDAL, ada kewajiban-kewajiban untuk kontraktor menyiapkan semua instrumen pencegah banjir," lanjut Anies.

Anies menemukan bahwa saluran-saluran air di sepanjang jalan, tertutup oleh lumpur bekas galian dan pilar-pilar pembangunan LRT Jabodebek dan Tol Becakayu. Dia menilai, pihak kontraktor tidak mampu mengantisipasi volume air dari hujan deras.


Baca juga : Arus Balik Lebaran, KAI Sebut 47.613 orang Masuk Jakarta

Menanggapi pernyataan Anies, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Anies meneliti lebih lanjut dan memberikan bukti. 


"Mungkin saya minta Pak Gubernur itu meneliti lebih jauh ya, kalau ber-statement itu kan ada buktinya," kata Budi Karya di kantor PT IPC, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (7/4/2019) sebagaimana yang dilansir dari detik.com.

Terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menyatakan saat ini Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana proyek Tol Becakayu telah melakukan sejumlah upaya usai banjir tersebut. Salah satu cara adalah dengan membuat temporary channel (kanal sementara).

"Banjir masih dievaluasi lagi. Kalau akibat Tol Becakayu sudah diatasi di permukaan," ujar Danang.