Video Polisi Ajak Warga Teriak Jokowi Yes, Kapolda Sumut: Wajar Saja

Jakarta, law-justice.co - Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus video dugaan polisi ajak warga dukung Capres Jokowi di Pilpres 2019.

“Propam masih bekerja. (Video itu) kan anggota sedang melakukan tugas pengamanan dan pendampingan pembagian Bansos pemerintah melalui Kementerian Sosial,” kata Agus Andrianto di Medan, Jumat (22/3), seperti dilansir Beritasatu.com.

Baca juga : Sejumlah Kejanggalan Kasus Brigadir RA Dipertanyakan Kompolnas RI

Menurut Agus, penugasan anggota polisi dalam pengamanan dan pendampingan Bansos merupakan hasl kesepakatan antara Menteri Sosial dengan Kapolri. Isinya supaya penyerahan Bansos didampingi polisi karena disinyalir Bansos yang merupakan program pemerintah selama ini tidak sampai ke sasaran.

“Makanya didalami seperti apa kejadian sebenarnya oleh Propam. Wajar saja terima kasih kepada pembuat program dalam hal ini presiden yang memimpin pemerintahan,” lanjutnya.

Baca juga : Terkait Narkoba, Aktor Rio Reifan Kembali Ditangkap Polisi

Program Bansos, lanjut Agus, bukan dialokasikan untuk pendukung salah satu calon. Itu hak masyarakat yang berhak menerima dengan dasar data Dinas Statistik dan Dinas Sosial Provinsi serta Kabupaten Kota.

“Jadi itu pogram pemerintah untuk masyarakat secara umum bukan pendukung caleg atau capres tertentu. Kalau terima kasih sama saya ya salah dong, mau terima kasih kepada siapa kalau memang program itu program pemerintah,” lanjutnya.

Baca juga : Anggota Polresta Manado Bunuh Diri Diduga Karena Masalah Pribadi

Video yang diduga polisi mengajak masyarakat yang diberi bantuan sosial meneriakkan “Jokowi yes, yes, yes!” viral di media sosial. Video berdurasi 28 detik yang viral di Twitter itu terjadi di sebuah kantor camat di Padang Sidempuan.

Video viral itu diunggah oleh akun Twitter @JackVardan. Tayangan itu diunggah pada 18 Maret 2019. Hingga Selasa siang, postingan video itu di-retweet hingga 2.576 kali, disukai 3.427 warganet serta ada sekitar 457 komentar.