Oknum TNI Hajar 4 Pria Depan Polres karena Duga Terlibat Pengeroyokan

Jakarta, law-justice.co -  Sejumlah oknum TNI menghajar empat pria di depan Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus). Pihak TNI mengatakan oknum prajurit tersebut menduga keempat pria itu terlibat pengeroyokan Prada Lukman.

"Ada beberapa orang yang belum ditentukan jumlahnya itu melakukan tindak pidana pengeroyokan terhadap orang-orang yang diduga ikut terlibat di dalam pengeroyokan anggota atas nama Prada Lukman pada hari sebelumnya," kata Danpomdam Jaya Brigjen Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Baca juga : Satu Anggota Meninggal Tersambar Petir di Mabes TNI Cilangkap

Pengeroyokan di depan Polres Metro Jakpus itu terjadi pada Kamis (28/3) dini hari. Peristiwa itu merupakan buntut insiden pengeroyokan terhadap Prada Lukman di kawasan Cikini pada Rabu (27/3) dini hari.

Dia mengatakan belum diketahui pasti jumlah anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan empat pria di depan Polres Metro Jakpus. Namun, sejauh ini sudah ada 8 oknum anggota TNI yang sudah diamankan.

Baca juga : Komnas HAM: Korban Kekerasan Anggota TNI di Ilaga Meninggal Dunia

"Sudah diamankan Pomdam ini ada 8 orang ditambah mungkin sore ini kita amankan lagi 6 orang, sehingga mungkin nnti jumlahnya akan bertambah atau berkurang," ungkapnya.

Keempat korban pengeroyokan tersebut berasal dari berbagai daerah, namun mereka tinggal dalam 1 kontrakan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Prada Lukman dikeroyok di Pasar Cikini. Keempat orang korban pengeroyokan oknum TNI itu ialah Abdullah (26), Mamik (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (25).

Baca juga : TNI: Penganiaya KKB Ditahan di Rutan Maximum Security Pomdam Siliwangi

Pada kesempatan yang sama, Kadispenad Brigjen Kritomei Sianturi mengatakan sejumlah anggota TNI mendatangi lokasi Prada Lukman dikeroyok di kawasan Cikini.

"Dari informasi yang kita terima dari kronologisnya, oknum-oknum itu datang ke kos Abdullah, `tahu nggak siapa yang mengeroyok tentara di Cikini siang itu?`. Mereka jawab tidak ikut ngeroyok, tapi mereka lihat," jelas Brigjen Kristomei.

Setelah itu, sejumlah oknum anggota TNI itu pergi dari kontrakan korban di Cikini. Namun, beberapa saat kemudian, mereka kembali mendatangi kontrakan keempat pria itu di Cikini.

"Oknum-oknum pulang, tapi datang lagi. Baru digebukin. Mungkin dia (oknum anggota TNI) nggak percaya. Antara kos-kosan (korban) dengan TKP dekat," ungkapnya dilansir Detik