Indeks Nikkei Jepang Melejit dalam 3 Dekade Usai AS Tambah Batas Utang

Jepang, law-justice.co - Indeks Nikkei pecah rekor dan ditutup pada level tertinggi dalam tiga dekade.

Ini setelah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) memilih untuk menaikkan batas utang AS dan ada tanda-tanda bank sentral AS atau The Fed tidak terburu-buru untuk memperketat kebijakan moneter.

Baca juga : Usai Ramai Keluhan Netizen, Ini 3 Instruksi Sri Mulyani ke Bea Cukai

Seperti dikutip Reuters, harga saham SoftBank Group Corp melejit 4,3% di tengah spekulasi unit chipnya akan mendapat keuntungan dari ledakan investasi kecerdasan buatan.


Harga saham T&D Holdings, Inc juga melonjak 4,28%, karena risiko bencana keuangan dari default AS menguap.

Baca juga : Pekerja Tak Digaji, Direksi & Komisaris Indofarma Berlebih Tunjangan

Indeks Nikkei ditutup naik 1,21% menjadi 31.384,93 pada Jumat (2/6), penutupan tertinggi sejak Juli 1990.


Sebelumnya, Indeks Wall Street AS ditutup pada level tertinggi sejak Agustus 2022 setelah data pasar tenaga kerja yang tangguh menambah optimisme bahwa Federal Reserve akan menahan kenaikan suku bunga.

Baca juga : Apakah Mungkin Kebijakan Pajak Kekayaan (Wealth Tax) Diterapkan di RI?

Senat AS mengesahkan undang-undang bipartisan yang didukung oleh Presiden Joe Biden yang mencabut plafon utang pemerintah sebesar US$ 31,4 triliun, mencegah apa yang akan menjadi gagal bayar utang.

Dari dalam negeri Jepang, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan kepada anggota parlemen bahwa bank sentral tidak memiliki kerangka waktu untuk mencapai target inflasi 2%.

"Kenaikan Nikkei selama beberapa hari terakhir, jumlah saham yang naik harganya telah meningkat, sehingga menunjukkan indeks dibeli secara lebih luas," kata Maki Sawada, ahli strategi di Nomura Securities.