law-justice.co - Kantor Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani juga mengumumkan perombakan kabinet dan menunjuk kembali menteri keuangan dan menteri energi lama di negara penghasil utama gas.
Perdana menteri baru Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani telah menjadi menteri luar negeri sejak 2016 dan mewakili Doha selama Qatar diboikot Arab Saudi dan sekutu-sekutunya selama tiga tahun setengah yang berakhir awal 2021.
Ia menggantikan Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdelaziz al-Thani, yang menduduki jabatan perdana menteri sejak 2020.
“Kebijakan luar negeri dan kehadiran dalam acara internasional masih menjadi prioritas Qatar dan memiliki seorang menteri luar negeri aktif, yang bekerja pada masa-masa penting dan genting, sebagai perdana menteri adalah sebuah pesan yang jelas,” kata Mahjoob Zweiri, direktur Pusat Kajian Teluk di Qatar University.
Pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar adalah bagian dari pendorong untuk mengangkat profil dan pengaruh global di luar kekayaan gas.
Emir Sheikh Tamim telah memimpin Qatar melewati embargo yang diberlakukan oleh empat negara Arab di Doha karena mendukung Islamis yang mereka anggap sebagai ancaman dan karena hubungannya dengan Iran.
“Kam melihat pasca-blokade dan pasca-Piala Dunia, sebuah Qatar yang lebih jauh lebih terbuka,” kata Andreas Krieg, seorang dosen di King`s College, London.
Ia menggambarkan Sheikh Mohammed sebagai seorang diplomat karena profesi tetapi juga seorang “diplomat di dalam kabinet di antara para menteri” yang dipandang sebagai manajer perubahan yang dipercaya sang emir.
Emir mempertahankan menteri-menteri utama dalam kabinet baru, termasuk Menteri Keuangan Ali bin Ahmed al-Kuwari dan Menteri Energi Saad al-Kaabi. Sheikh Khalifa bin Hamad Al Thani, yang menjadi kepala keamanan Piala Dunia 2022, ditunjuk sebagai menteri dalam negeri baru.
Emir juga merestrukturisasi dana kekayaan berdaulat Qatar Investment Authority, menunjuk Gubernur bank sentral Sheikh Bandar Bin Mohammed Bin Saoud Al-Thani sebagai ketua menggantikan Sheikh Mohammed.