Rusuh, Suporter PSIS Semarang Lempari Polisi dengan Batu hingga Botol

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah Kelompok Suporter PSIS Semarang, termasuk kelompok Panser Biru dan Snex rusuh dalam duel PSIS Semarang vs Persis Solo pada pekan ke-25 di Jatidiri, Jumat (17/2).

Kerusuhan itu bermula dari protes keras suporter PSIS yang memaksa masuk ke Stadion Jatidiri lantaran pertandingan digelar tertutup untuk penonton.

Baca juga : Kirim Surat Resmi, Ini 6 Poin Tuntutan Persis Solo di KLB PSSI

Ribuan massa suporter PSIS Semarang mengepung pintu akses masuk Stadion Jatidiri. Massa suporter PSIS dari kelompok Panser Biru dan Snex ini menuntut pihak Panitia Pelaksana mengizinkan mereka mendukung langsung tim kesayangan.

Suporter tersebut merasa tidak memiliki masalah atau konflik apapun dengan suporter Persis sehingga tidak ada alasan untuk saling bentrok atau menyerang.

Baca juga : Kejagung Didesak Periksa 2 Orang Terdekat Jokowi soal Mafia Migor

"Kami datang untuk nonton tim kesayangan kami, dan PSIS jadi tuan rumah, kok malah kami suporter nggak diizinkan nonton. Kalau alasan pertimbangan keamanan, kami tidak ada masalah dengan tim dan suporter Persis", kata Heri, salah seorang suporter.

Selain berteriak-teriak, massa suporter sempat melempari mobil Rantis Polisi yang menghalau akses pintu masuk stadion dengan batu dan botol.

Baca juga : Wilmar Group Ternyata Sponsor Klub Bola Milik Anak Presiden Jokowi

"Saya minta rekan-rekan damai, yang kondusif, tolong jangan anarkis", ujar Kabag Operasional Polrestabes Semarang AKBP Recky Robertho di depan massa.

Keputusan melaksanakan pertandingan tanpa penonton sendiri merupakan keputusan bersama dari Panitia Pelaksana, manajemen PSIS dan Persis serta aparat Kepolisian.

Langkah ini diambil sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kerusuhan antarsuporter.