Imbas Inflasi, Uniqlo Jepang Naikkan Gaji Karyawan Sampai 40 Persen

Jepang, law-justice.co - Raksasa ritel Jepang Fast Retailing, yang memiliki merek pakaian populer Uniqlo dan Theory, akan menaikkan gaji karyawannya tahun ini.

Fast Retailing mengumumkan pada hari ini, Rabu (11/1/2023), perusahaan akan menaikkan gaji karyawan di Jepang hingga 40 persen, dan mengakui bahwa "tingkat remunerasi" di negara tersebut tetap rendah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga : Laporan Terbaru BPS: Inflasi Lebaran di April Capai 0,25 Persen

"Ini akan mencakup karyawan dari kantor pusat dan departemen perusahaan yang bertanggung jawab atas fungsi kantor pusat global perusahaan, serta karyawan yang bekerja di toko," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari CNN.

Langkah tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta para pemimpin bisnis untuk mempercepat kenaikan gaji karyawan, memperingatkan bahwa ekonomi Negeri Matahari Terbit berisiko jatuh ke dalam stagflasi jika kenaikan upah terus berada di belakang lonjakan inflasi.

Baca juga : Konflik Iran-Israel Dapat Buat Inflasi Indonesia Naik Tajam, Waspada!


Jepang juga bergulat dengan penurunan standar hidup terbesar dalam hampir satu dekade terakhir .


Pada Jumat (6/1/2023), ekonomi terbesar ketiga di dunia itu melaporkan penurunan upah riil terburuk dalam lebih dari delapan tahun terakhir, memperburuk kondisi pekerja yang sudah berjuang dengan biaya hidup yang tinggi.

Baca juga : ADB Prediksi Inflasi Indonesia Capai 2,8% pada 2024-2025

Di ibu kota Jepang,Tokyo, inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan segar, naik 4 persen pada Desember, melebihi ekspektasi para ekonom sebesar 3,8 persen, menurut data resmi yang dirilis Selasa (10/1/2023).

Anga itu "adalah yang tertinggi dalam 40 tahun", kata analis di perusahaan keuangan Nomura dalam laporan yang dirilis hari ini.

"Inflasi di Jepang adalah faktor pertimbangan kami," kata juru bicara Fast Retailing.

Namun, Fast Retailing secara umum lebih fokus untuk menyelaraskan “remunerasi setiap karyawan dengan standar global, untuk dapat meningkatkan daya saing kami", tambah juru bicara perusahaan tersebut.

Fast Retailing akan secara resmi menyesuaikan keseluruhan sistem kompensasinya pada Maret. Gaji awal untuk lulusan universitas tingkat pemula akan melonjak sekitar 18 persen, sementara manajer toko baru dapat melihat kenaikan sekitar 36 persen, menurut perusahaan.

Raksasa retail itu juga telah menaikkan gaji staf di beberapa pasar luar negerinya, yang menyebabkan kenaikan gaji mulai dari 5 persen hingga 25 persen, kata juru bicara itu.