SBY dan Amien Rais, Dua Sosok yang Mengorek Luka Lama Megawati (1)

Jakarta, law-justice.co - Ternyata Megawati sangat membenci dua sosok ini. Anak Bung Karno merasa dikhianati.

Orang yang paling dibenci Ketua Umum PDIP Megawati itu diungkapkan oleh wartawan senior, Panda Nababan.

Baca juga : Ganjar: Jika Lihat Statement Bu Mega, PDIP di Luar Pemerintah Prabowo

Kabar itu diungkap oleh Panda Nababan dalam tayangan podcast Karni Ilyas Club yang disiarkan pada Jumat (25/11/2022) malam.

"Dalam percaturan politik ada dua orang yang Mega tidak tertarik untuk bersalaman. Dua pejabat di republik ini," kata Panda Nababan.

Baca juga : Terungkap, Ini Alasan PDIP Tarik Ulur Pertemuan Megawati dan Prabowo

Dua sosok itu, urai Panda, adalah Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Mantan Ketua MPR RI Amien Rais.

Panda Nababan mengatakan, penyebab tidak sukanya Megawati kepada SBY dikarenakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini dinilai sebagai sosok pembohong.

Baca juga : Senyum Dibilang PDIP Bukan Kader Lagi, Jokowi: Terima Kasih!

Panda Nababan mengisahkan, setahun setelah Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI yakni pada tahun 2005 silam, ia berkeinginan untuk berjumpa dengan Megawati.

Lalu, SBY mengirim utusan menemui Megawati menyampaikan niatan itu.


Megawati pun menyetujui, namun dengan syarat SBY harus menjawab secara jujur 5 pertanyaan yang disampaikan Megawati.

Pernyataan dititipkan ke Panda Nababan yang juga politisi PDI Perjuangan itu, untuk ditanyakan langsung ke SBY

Panda Nababan pun berangkat ke Istana Presiden lalu mulai menyampaikan pertanyaan itu satu per satu.

"Mohon maaf Pak Presiden, salam dari Ibu Mega.Ibu Mega mau ketemu jika bapak menjawab 5 pertanyaan dari beliau," kata Panda.

"Apa itu pertanyaannya," jawab SBY.

Lalu Panda mengajukan pertanyaan pertama.

"Benar gak Pak SBY mengatakan, Saya ini dari comberan lalu diwongke (dimanusiakan), gimana?" katanya.

Mendengar pertanyaan itu, kata Panda Nababab, SBY langsung termenung.

"Apa lagi pertanyaan kedua," tanya SBY lagi.

"Benar gak Pak SBY, dalam sidang kabinet, ditanya Megawati, siapa yang mau maju jadi calon presiden. Ditanya ke Yusril Ihza Mahendra. Ia menjawab, tunggu keputusan partai. Lalu ditanya ke Hamzah Haz, tergantung rapat partai. Begitu ditanya SBY, ia katakan tidak. Betul itu," jelas Panda Nababan.

SBY kembali termenung, ia hanya melihat ke langit-langit istana.

"Pertanyaan apa lagi," kata SBY.

Lalu Panda Nababan mengajukan pertanyaan selanjutnya.

"Betul gak, bahwa Mbak Mega sebagai Presiden punya laporan intelejen dari BIN dari BAIS bahwa Mas bikin Partai Demokrat di kantor Menkopolkam," tanya Panda Nababan.

Lagi-lagi SBY hanya diam.

"Pertanyaan terakhir, pernah waktu itu menghadap Megawati sebagai presiden dan mengatakan kalau boleh dia jadi calon wakil presiden. Permintaan dari Pak SBY," kata Panda.

Dan lagi-lagi SBY hanya menerawang melihat langit-langit dan tidak memberikan jawaban sepata h kata pun.

"Hampir dua jam, tidak ada jawaban.Saya akhirnya minta izin pamit," katanya Panda Nababan.

Terkait dengan bencinya Megawati terhadap Amien Rais, Panda Nababan mengatakan,

Anak Bung Karno itu, merasa dikhianati dan ditikam dari belakang oleh Amien Rais.

Pada tahun 1999 silam, Amien Rais duduk sebagai Ketua MPR RI, waktu itu ia membikin koalisi poros tengah untuk menghadang Megawati sebagai calon presiden.

Koalisi Poros Tengah adalah koalisi partai-partai berazas Islam yang bersepakat untuk mendukung Gus Dur menjadi presiden.

Waktu itu, pemilihan Presiden masih dilakukan di parlemen.

Dan PDI Perjuangan sebagai partai yang mengusung Megawati adalah partai yang meraih suara terbanyak di Pemilu yakni 34 persen.

Artinya, kata Panda Nababan, Megawati memiliki peluang lebih besar untuk menjadi Presiden RI.

Namun, akibat gerakan koalisi Poros Tengah besutan Amien Rais, Megawati pun gagal jadi presiden.

"Inilah yang membuat Megawati merasa dikhianati,"kata Panda Nababan.