Latar Belakang Indonesia Tak Suka China Diungkap Rocky Gerung

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan latar belakang Indonesia begitu sensitif atau bahkan tidak menyukai China, salah satunya terkait dengan sejarah.

Rocky Gerung menyebut bahwa dalam catatan sejarah, China menjadi sponsor pemberontakan G30S PKI, atau gerakan yang menginginkan mengubah tanah air menjadi sistem komunis.

Baca juga : Simpan Uang Rp 5,3 Miliar dalam Bantal, Dua Pria Ditangkap Bea Cukai

Kemudian, salah satu yang cukup mengganggu masyarakat Indonesia yaitu tentang permasalahan di Uighur, China melakukan kekerasan terhadap minoritas muslim.

"Dan yang terutama bagi Indonesia adalah soal Uighur yaitu kekerasan yang dilakukan oleh China terhadap minoritas muslim di negara bagian Uigher itu," ujarnya.

Baca juga : Sebut Sudah Pakai Akal Sehat, Rocky Terima Kasih ke Hakim PN Jaksel

Hal tersebut merupakan latar belakang Indonesia `membenci` negeri tirai bambu itu. Sementara itu, Rocky menyinggung pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait ekonomi yang menyebabkan negara seperti dikendalikan China.

"Jadi itu sebetulnya latar belakang psikologinya tuh, dan bukan sekedar kalau Pak Luhut bantah iya itu soal neraca ekonomi bisa aja bahwa surplus Indonesia," ujarnya.

Baca juga : Satelit China ini Ungkap Kehancuran Gaza Lampaui Nagasaki

"Tetapi Indonesia menganggap lebih dari itu yang yang jadi soal, tuh jadi Pak Luhut perspektifnya benar tetapi tidak lengkap," sambungnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (11/11).

Ekonomi memang menjadi salah satu alasan Indonesia tidak menyukai China, namun ada hal yang lebih kompleks lagi, yaitu terkait dengan sejarah tahun 1965.

"Karena musim membaca dimensi sejarah di tahun 65 dimana poros Beijing, Jakarta, Pyonyang, itu dianggap intervensi yang besar-besaran China terhadap Indonesia," pungkasnya.