99 Anak RI Meninggal akibat Gangguan Ginjal Akut Disorot Media Asing

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah media asing ikut menyoroti soal data sebanyak 99 anak Indonesia meninggal dunia karena gangguan ginjal akut pada tahun ini.

Kantor berita Reuters mengabarkan kasus tersebut dalam pemberitaan berjudul, "Indonesia mengatakan 99 anak meninggal dunia karena gangguan ginjal akut pada tahun ini."

Baca juga : Hajar Rival Sekota, Arsenal Kian Kokoh Di Puncak Klasemen Liga Inggris

"Hampir 100 anak di Indonesia meninggal dunia karena gangguan ginjal akut pada tahun ini, kata seorang pejabat kementerian kesehatan kepada reporter pada Rabu (19/10)," demikian isi artikel Reuters terkait kasus itu.

Selain Reuters, media asal Amerika Serikat, US News, turut memberitakan kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

"Juru bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengatakan pejabat telah mendeteksi 206 kasus sampai pada 18 Oktober, dengan 99 kematian," bunyi pemberitaan US News.

Tak hanya itu, media Israel yang berbasis di Yerusalem, The Jerusalem Post, turut mengabarkan masalah ini.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

Kabar ini menjadi sorotan media-media internasional setelah Kementerian Kesehatan RI melaporkan total kumulatif gangguan ginjal akut di Indonesia mencapai 206 orang sampai pada Selasa.

Dari ratusan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal tersebut, 99 orang di antaranya meninggal dunia.

Menurut Syahril, jumlah kasus tersebut merupakan akumulasi dari laporan di 20 provinsi di Indonesia.

Berdasarkan laporan Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), peningkatan kasus ini mulai terdeteksi pada akhir Agustus.

Syahril mengatakan bahwa peningkatan drastis terdeteksi kebanyakan pada anak di bawah lima tahun.

"Sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen, di mana angka kematian pasien yang dirawat, khususnya di RSCM sebagai RS rujukan nasional ginjal, itu mencapai 65 persen," kata Syahril.