Ada Terminal VVIP di Bandara Halim Perdanakusuma, Untuk Siapa?

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo alias Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma. Bandara yang berlokasi di Jakarta Timur ini telah rampung direvitalisasi.

Peresmian terminal VVIP Bandara Halim ditandai dengan penekenan prasasti sekaligus tinjauan singkat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan desain terminal anyar itu mengusung kearifan lokal dengan sentuhan modern. Terminal baru diyakini bakal menambah kepercayaan diri Indonesia sebagai tuan rumah ketika menyambut tamu-tamu penting negara dalam Presidensi Indonesia pada KTT G20.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?


“Bangunan ini tidak besar, tapi tetap cantik dan nyaman untuk ruang tunggu tamu-tamu penting negara. Kami dibantu rekan-rekan arsitek untuk mendesain dengan nuansa tradisional,” ujar Budi Karya lewat keterangan tertulis pada Rabu (5/10/2022)

Ruangan-ruangan di dalam terminal baru VVIP diberi nama Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Menurut Budi Karya, penamaan itu menunjukkan bahwa Pandawa Lima adalah suatu representasi budaya Indonesia.

Baca juga : Ketika PDIP Anggap Jokowi, Gibran dan Bobby Bagian Dari Masa Lalu

Selain itu, dia melanjutkan, Bandara Halim merupakan objek vital yang sebelumnya kurang terawat dan perlu dilakukan revitalisasi. “Kami memetakan ada tiga permasalahan, runway yang sudah terkelupas karena umur, drainase yang kurang baik, dan kondisi gedung terminal VVIP yang kurang representatif menunjukkan bahwa Indonesia bangsa yang besar,” tutur dia.

Revitalisasi Bandara Halim mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia/Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Sejumlah fasilitas yang direvitalisasi ialah runway, taxiway, apron, sistem saluran air (drainase), terminal VVIP, dan fasilitas lainnya dengan anggaran Rp 600 miliar.

Baca juga : Jokowi Resmi Teken UU DKJ, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Bandara Halim pun telah beroperasi kembali untuk melayani penerbangan komersial sejak 1 September 2022. Adapun revitalisasi berlangsung selama enam bulan dimulai pada Maret lalu. Sebelum dioperasikan, Kemenhub telah melakukan serangkaian koordinasi dengan TNI AU, AP II, Airnav Indonesia, dan pihak lainnya, untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, pelayanan, serta pemenuhan terhadap seluruh regulasi terpenuhi.

“Meskipun waktu pengerjaannya pendek hanya kurang lebih 6 bulan, tapi berkat kolaborasi semua pihak, revitalisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik,” kata Budi Karya.

Selain itu, beberapa uji coba landing take off, sertifikasi, dan kalibrasi, juga telah dilakukan sebelum landasan (runway) dioperasionalkan kembali. Dengan panjang lintasan 3.000 meter, semua jenis pesawat hingga Boeing 747 dan 777 bisa mendarat di bandara ini.