Kemlu RI soal Israel Mau Berdamai dengan Indonesia: Tak Akan Terwujud!

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mengutarakan keinginannya untuk menormalisasikan hubungan diplomatik dengan negara-negara bermayoritas Muslim di dunia, dimana salah satunya ialah Indonesia.

Keinginan Lapid tersebut disampaikan langusng saat berpidato di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Kamis 22 September 2022.

Baca juga : Cemas Ditahan ICC soal Gaza, Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Setop Israel

“Israel mencari perdamaian dengan tetangga-tetangga kami. Timur Tengah adalah rumah kami. Kami di sini untuk tinggal. Selamanya,” kata Lapid, seperti dikutip dari The Times of Israel.

Lapid menyatakan, bahwa Israel ingin menciptakan perdamaian dengan negara-negara yang menentangnya, meski konflik di Palestina masih kerap berlangsung dan belum menemukan titik terang.

Baca juga : AS Ancam Tinggalkan Israel usai Biden-Netanyahu Cekcok soal Gaza

“Kami menyerukan kepada setiap negara Muslim — dari Arab Saudi sampai Indonesia — untuk mengakui hal itu, dan datang berbicara dengan kami. Tangan kami terulur untuk perdamaian,” ujarnya.

Menanggapi itu, Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah menegaskan bahwa terkait hubungan Israel dan Indonesia saat ini terhalang oleh prinsip membela rakyat Palestina dari penjajahan.

Baca juga : Jika Netanyahu Buka Front Perang di Lebanon, AS Tolak Dukung Israel

Terlebih kata dia, keduanya juga tidak memiliki perwakilan diplomatik di masing-masing negara.

Dia menambahkan, selama ini, Indonesia berpegang teguh pada prinsipnya yang menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak akan terwujud, selama belum tercapainya perdamaian di Palestina.

"Tidak ada langkah yang dilakukan pemerintah untuk menormalisasikan hubungan dengan Israel," kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam sesi jumpa pers virtual.

Faizasyah menegaskan, bahwa prioritas saat ini adalah penyelesaian damai antara Palestina dan Israel.

"Indonesia sebagai negara yang menentang segala bentuk penjajahan pun berupaya mendorong kedua negara berkonflik agar dapat hidup dalam damai dengan batas yang jelas," pungkasnya.