Massa Aksi Hendak Blokade Jalan, Demo Tolak BBM di Depan DPR Ricuh

Jakarta, law-justice.co - Aksi unjuk rasa yang digelar Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta sempat ricuh ketika massa mencoba memblokade jalan raya.

Berdasarkan pantauan, demo tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung pada Senin (29/8) sore itu mulai memanas ketika massa aksi mulai berjalan ke arah Jalan Gatot Subroto.

Baca juga : Eks Danjen Kopasus: Jokowi Sutradara Kecurangan Pemilu, KPU Operator

Aksi tersebut diikuti dengan mobil komando yang berjalan perlahan mengikuti langkah massa. Mereka kemudian menutup akses lalu lintas jalan tersebut selama beberapa saat.

Pada waktu yang sama, polisi berupaya mencegah aksi blokade tersebut dengan menahan massa.

Baca juga : 2.590 Aparat Dikerahkan Jaga Demo Tolak Pilpres Curang di DPR Hari Ini

Kejadian tersebut berujung bentrok antara polisi dan HMI, hingga terpantau tampak beberapa cone dan tongkat dilempar ke arah kerumunan.

Namun, kejadian itu tak lama berlangsung karena massa berhasil kembali dikondisikan oleh koordinator lapangan. Massa kemudian kembali berkumpul di dekat gerbang Kompleks Parlemen untuk melanjutkan demo.

Baca juga : Satu Juta Buruh Akan Kepung Istana Meminta Pencabutan UU Cipta Kerja

Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.25 WIB. Mereka berjalan meninggalkan area Gedung DPR RI secara damai sambil menyanyikan sejumlah lagu.

PB HMI dalam aksi unjuk rasa ini menyampaikan sejumlah tuntutan, salah satunya menolak rencana kenaikan BBM yang menuai banyak protes.

Kenaikan BBM diprediksi akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Tidak hanya itu, PB HMI juga meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.

Di saat bersamaan, mereka mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan.

Selain itu, PB HMI secara kelembagaan telah menginstruksikan jajaran Badko, pengurus cabang, dan komisariat untuk menggelar aksi demo serupa secara serentak di seluruh Indonesia.

Instruksi ini telah diputuskan oleh PB HMI melalui rapat harian Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam pada Jumat (26/8) lalu.