Amerika Serikat: China Pasti Invasi Taiwan, Hanya Tinggal Tunggu Waktu

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa China sudah pasti menginvasi Taiwan. Kini, yang menjadi pertanyaan adalah waktu pasti dan cara China bakal menyerang.

Direktur Pusat Intelijen AS (CIA), William Burns, mengatakan bahwa China mulai berpikir ketika melihat invasi Rusia di Ukraina.

Menurut Burns, China khawatir karena awalnya, Presiden Vladimir Putin sebenarnya menargetkan menguasai Ukraina dalam waktu sepekan, tapi kini perang berlarut hingga berbulan-bulan.

"Menurut kami, pertanyaannya bukan apakah China bakal menyerang Taiwan di masa mendatang, tapi lebih ke bagaimana dan kapan mereka akan melakukannya," ujar Burns pada Rabu (20/7), seperti melansir cnnindonesia.com.

Burns mengatakan, China mulai mengamati perang di Ukraina dan berpikir bahwa "tak mungkin mendapatkan kemenangan besar dengan pasukan yang tak mumpuni."

"Saya menduga pelajaran yang didapat pemerintah dan militer China bahwa Anda harus mengumpulkan kekuatan yang luar biasa jika Anda akan memikirkan masa depan," kata dia.

Burns pun menyatakan bahwa kecil kemungkinan China menyerang Taiwan setelah kongres Partai Komunis China tahun ini.

Selain itu, China juga tengah mempelajari cara mengendalikan ruang informasi dan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk menopang ekonomi jika mereka dihujani sanksi.

Dalam peninjauan sebelumnya, AS tak yakin Beijing menawarkan bantuan militer ke Rusia meski mereka sekutu dekat.

Namun, China telah meningkatkan energi Rusia, dengan hati-hati agar tak terkena sanksi barat.

China terus mengintimidasi Taiwan dengan pesawat tempurnya di zona pertahanan udara wilayah (ADIZ) agar pulau ini tak lepas dari kedaulatannya.

Sementara itu, Taiwan kukuh ingin memerdekakan diri. Keinginan tersebut semakin kuat saat Tsai Ing-wen menjadi presiden pada 2016 lalu.