Aplikasi MyPertamina RIBET BANGET Parah Nitizen Marah

law-justice.co -  

Uji coba pembelian bahan bakar Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sudah dimulai per 1 Juli 2022. Para pengguna diharuskan untuk mengunduh dan mendaftarkan diri di aplikasi MyPertamina. Meski demikian, kebijakan ini malah membuat aplikasi malah dibanjiri ulasan buruk di Google Play Store.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

Dua hari ini kejengkelan netijen Indonesia tampak sudah mulai hadir di aplikasi MyPertamina yang mejeng di barisan Play Store ponsel Android, dengan rating review 1.3.
Padahal kemarin masih sempat berada di angka 1.7.

 

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Aplikasi MyPertamina saat ini sudah diunduh lebih dari lima juta kali lewat Play Store. Namun dari jutaan unduhan tersebut, banyak pengguna yang meninggalkan ulasan bintang satu. 157.320 ulasan yang diberikan dibanjiri bintang satu hingga membuat rating aplikasi MyPertamina di Play Store sudah 1,7.

Mereka juga menyertakan alasan pemberian bintang satu, seperti kesulitan mendaftar, ataupun kesusahan menghubungkan aplikasi yang sering crash. Ada juga yang mengeluhkan jika pembayaran dengan metode ini hanya berlaku untuk beberapa SPBU saja.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

“Tidak bisa login. Aplikasinya bilang jika saya sudah registrasi tapi ini pertama kali saya mendaftar,” kata seorang pengguna aplikasi MyPertamina di kolom ulasan Google Play Store.

“Aplikasi sering crashing. Saya melewati verifikasi dua langkah dengan mudah tanpa menyertakan kode OTP,” kata pengguna lainnya.

“Hanya menerima pembayaran di SPBU tertentu. Bahkan di beberapa tempat masih sering ditolak karena masalah jaringan atau baterai EDC yang habis,” ujar pengguna lain.


Tidak sedikit juga pengguna yang khawatir karena harus membuka ponselnya di SPBU lantaran penggunaan handphone (HP) di SPBU dilarang karena berbahaya.

Menanggapi hal ini, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan penggunaan HP di SPBU diperbolehkan selama lokasi penggunaan dan peruntukannya sesuai.

Penggunaan HP tetap bisa untuk penggunaan pembayaran, atau scan barcode dengan jarak yang sudah ditentukan.- Patra Niaga Irto Ginting, Corporate Secretary PT Pertamina -
Irto menegaskan, untuk pembayaran menggunakan MyPertamina bisa dilakukan dari dalam mobil atau dengan jarak aman sekitar 1,5 meter dari Dispenser SPBU.

Tepatkah memberi rating satu pada aplikasi?

Review bintang satu di aplikasi MyPertamina membuat rating aplikasi di Play Store hanya 1,4. Foto: Screenshot
Memberikan rating bintang 1 memang diizinkan oleh kebijakan Google Play Store untuk mengulas kinerja aplikasi yang bersangkutan, sesuai dengan penilaian pengguna. Namun pengguna dilarang keras untuk ‘mem-posting ulasan palsu yang dimaksudkan untuk meningkatkan atau menurunkan ‘peringkat’.

Raksasa teknologi asal AS itu juga meminta pengguna untuk mengikuti pedoman ulasan mereka. Beberapa di antaranya adalah ‘cobalah untuk memasukkan hal positif maupun kekurangannya’, ‘bersikap baik kepada orang lain; jangan menyerang orang lain’, dan ‘jadikan komentar Anda bermanfaat dan informatif’.

Anda dapat menulis ulasan untuk apa pun yang Anda beli atau sewa dari Google Play. Ulasan adalah cara yang efektif untuk membantu orang lain menentukan pilihannya dengan menceritakan pengalaman Anda. Google tidak membayar siapa pun untuk memberi rating atau ulasan pada konten di (Google) Play (Playstore), dan kami berharap agar para pengulas jujur dan tidak berpihak.- Google -

 

 

 

Pendapat Nitizen di media sosila

Masalahnya adalah, selain rasa mangkel akan kebijakan Pemerintah yang dipandang menyulitkan bagi masyarakat kecil, untuk bisa melakukan Registrasi penggunaan aplikasi juga mendapat porsi perhatian yang besar.
Terhadap hal ini, saya sih maklum saja. Mengingat sebagai ASN yang sejauh ini diwajibkan untuk mengisi sejumlah aplikasi kepegawaian dari Simpeg, PUPNS, MySAPK, TPP, Kinerja, hingga Trend terakhir soal IP PNS dengan Mentor Mentee-nya, soal lelet saat diakses ya sudah biasa saat ribuan orang melakukan input data secara bersamaan, mengingat ada batas waktu yang diberlakukan disitu.

dan Saya memang mencobanya. ASLI RIBET BANGET !!!

 

Pertama, soal kewajiban pembayaran pembelian BBM menggunakan aplikasi tambahan yaitu Link Aja. Sementara untuk saat ini, gak ada opsi tambahan macam QRIS milik Bank Pemerintah, OVO ataupun Dana sebagaimana halnya aplikasi sejenis lainnya. Jadi User atau Pengguna, ya kalian semua, Wajib install aplikasi Link Aja dan menyambungkannya dengan aplikasi MyPertamina. Nah, disinilah masalahnya mulai muncul. Dimana pengiriman OTP kode melalui sms gak bisa dilakukan dalam satu kali jalan. Saya sendiri perlu 3 kali pengiriman OTP baru bisa sukses.

Persoalan Kedua, ada pada Pendaftaran Subsidi untuk kendaraan roda empat. Dimana persyaratan dan pengisian kolom identitasnya BANYAK banget Om.
Termasuk foto kendaraan dari sisi samping, lalu yang memperlihatkan nopol, STNK dua sisi yang di-GABUNG- jadi 1 file, dengan batasan size maks 2 MB. Jangan lupa menyiapkan foto KTP dan foto diri.

 

Siapkan semua dalam satu folder di Galery ponsel untuk memudahkan proses input data.
Kenapa Saya katakan demikian, agar jangan sampai proses input data berulang lagi ke proses isian dari awal mula, gara-gara belum siap dengan semua persyaratan diatas yang memiliki batas atau aturan tidak tertulis di awal.

Kata kuncinya, size file maks 2 MB.
dan foto STNK depan belakang yang di-kolase/gabung jadi 1 gambar.

Bagi yang tidak terbiasa untuk melakukan pengisian kolom sedemikian banyaknya, Saya yakin akan menimbulkan kejengkelan tersendiri, apalagi saat menjumpai kendala yang mengakibatkan pengisian data harus diulangi lagi sedari awal.

Kalian sudah melakukan Pendaftaran ?

#MyPertamina

 

 

 

Tags: mypertamina | |