Lockdown China Berakhir, Warga Shanghai Serbu Toko Barang Mewah

Shanghai, China, law-justice.co - Penduduk Shanghai berbondong-bondong ke toko barang mewah pada hari pertama pembukaan setelah lockdown selama hampir dua bulan. Seorang pengguna media sosial di Shanghai menulis bahwa saat ini tengah terjadi revenge spending alias belanja yang didorong karena `balas dendam`.


"Revenge spending di Shanghai berarti ada antrian panjang di depan Hermes. Dan seorang wanita yang mengantre di depan (Hermes) membawa dua tas LV (Louis Vuitton) besar," komentar pengguna Weibo, Rabu (8/6/2022)

Tak cuma Hermes, menurut South China Morning Post (SCMP), rumah mode seperti Prada, Dior dan Louis Vuitton juga semuanya dipadati pengunjung. Ini terlihat dari antrean pembeli yanng mengular. Pelanggan juga menyerbu toko perhiasan mewah, De Beers.


"Kami senang melihat pelanggan kembali ke toko dan sebagian besar menyatakan minatnya pada cincin berlian satu karat kami," salah satu manajer toko merek tersebut mengatakan kepada SCMP.

Pengguna juga membagikan foto-foto pembelian barang mewah mereka pasca-lockdown mereka.

Shanghai adalah kota terkaya di China yang menjadi rumah bagi 26 juta orang. Penduduk Shanghai sering digambarkan sebagai orang kaya yang melek fesyen. Bahkan di tengah lockdown, yang dimulai pada April, warga tetap menemukan cara untuk menunjukkan kekayaan dan status mereka, misalnya, dengan menunjukkan hasil tes Covid dengan latar tas belanjaan mereka dari rumah mode high-end yang tergantung di pintu.