2 Faktor Ini Jadi Alasan Airlangga Hartarto Didukung Jadi Presiden

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah nama digadang-gadang menjadi kandidat calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjadi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Ada dua faktor yang menjadi alasan Airlangga didukung untuk menjadi presiden pada 2024 mendatang. Kedua faktor tersebut adalah kondisi perekonomian yang berhasil dibalik menjadi lebih baik dan ditambah kesantunan politik yang ditunjukkannya.

Persepsi publik tersebut direkam Indonesia Network Election Survey (INES) dalam pelaksanaan survei yang dimulai tanggal 13 sampai dengan 28 April 2022. Direktur Eksekutif INES Herry Soetomo menjelaskan, terdapat 1.888 responden dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia yang cenderung memilih Airlangga ketika diberikan pertanyaan tertutup.

"Didapati hasilnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 19,1 persen," kata Herry dalam keterangan hasil survei INES, Jumat (20/5/2022).

Perolehan suara Airlangga di dalam survei tersebut, lanjut Herry, jika dibandingkan dengan tokoh politik yang sama-sama duduk sebagai pejabat pemerintahan di era Jokowi sudah barang tentu lebih tinggi.

"Tingginya keterpilihan Airlangga karena Airlangganomic yang dikatakan berhasil, terutama dalam kondisi ekonomi nasional menuju perbaikan. Dimana
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan," paparnya.

"Selain itu juga Airlangga dianggap tokoh yang perilaku politiknya membawakan kesejukan di masyarakat dan tidak menimbulkan polarsisasi di masyarakat," imbuhnya.

Maka dari itu, Herry menyebutkan perolehan suara tokoh lainnya yang berada di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu, lantaran kinerjanya tidak lebih bagus.

"Airlangga melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 16,7 persen responden," imbuhnya mencontohkan.

Sementara tokoh yang berada di bawah Prabowo atau urutan ketiga ialah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan perolehan suara 7,1 persen, dan kemudian disusul Kepala BIN Budi Gunawan (6,4 persen),

"Budi Gunawan memungkinkan menjadi tokoh alternatif dalam Pilpres 2024. Hal ini tidak terlepas dari kinerjanya sebagai kepala BIN yang bisa menciptakan stabilitas politik nasional," jelasnya.

Adapaun untuk tokoh yang berada di urutan kelima ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan (5,7 persen, disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (5,2 persen)

Sementara tokoh lainnya yang masuk kategorisasi perolehan suara di bawah 5 persen di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani (3,7 persen), Kepala KSP Moeldoko (3,2 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (2,1 persen), Menparekraf Sandiaga Uno (1,7 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,1 persen).

"Erick Thohir yang terlihat banyak melakukan kegiatan sosialisasi untuk menjadi capres dengan banyak menggunakan jaringan-jaringan baik di BUMN maupun di luar BUMN justru hanya memiliki tingkat keterpilihan sebesar 1,1 persen. Sementara yang tak memilih 18,3 persen," tutup Herry.

BACA JUGA:
Menko Airlangga: Pandemi dan Stabilitas Ekonomi Terkendali Karena Kolaborasi dengan Polri
Menko Airlangga: Pandemi dan Stabilitas Ekonomi Terkendali Karena Kolaborasi dengan Polri
Airlangga Prediksi Ancaman Inflasi Imbas Perang Rusia-Ukraina pada Kuartal III
Airlangga Prediksi Ancaman Inflasi Imbas Perang Rusia-Ukraina pada Kuartal III
Dalam survei ini, INES memilih responden berumur di atas 17 tahun, dan terdaftar sebagai DPT pada Pemilu 2019, menggunakan metode multi stage random sampling.

Karena itu, hasil survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,27 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.