Didera Kemiskinan, 3 Warga Sragen Tewas Gantung Diri dalam Sehari

Sragen, Jawa Tengah, law-justice.co - Sebanyak 3 orang ditemukan tewas gantung diri di 2 lokasi berbeda di Kabupaten Sragen, Jumat (6/05/2022).

Sebanyak 2 korban di antaranya merupakan ayah dan anak, warga Dukuh Grasak, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Yakni A (40) dan putrinya, S (14).

Baca juga : Dua Balita Jadi Korban Kecelakaan Bis Rosalia Indah di Batang

Kejadian itu diketahui sekitar pukul 15.00 WIB. “Saat itu saksi kerabat curiga dengan kondisi rumah yang sepi. Waktu itu masuk lewat pintu depan yang sudah terbuka,” terang Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji, dilansir Sabtu (7/5/2022)

Saksi lantas kaget saat melihat kedua korban menggantung dengan tali tambang. Ujung tali terikat di kayu penyangga atap.

Baca juga : KPU Sragen Bantah Henry Yoso Terkait Rendahnya Partisipasi Pemilih

“Hasil pemeriksaan luar oleh Tim INAFIS, tim medis Puskesmas Gondang dan bidan desa, tidak terdapat luka luar tanda penganiayaan,” ungkap dia.


Berdasarkan keterangan saksi, persoalan ekonomi diduga menjadi alasan korban A mengakhiri hidupnya. Sebelum menggantung diri, A diduga menggantung putrinya terlebih dahulu.

Baca juga : Bawaslu Jateng Minta 13 Kabupaten/Kota Lakukan Pemungutan Suara Ulang

Saat ini istri A tengah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapura.

“Kami mengamankan barang bukti berupa tali tambang warna oranye sepanjang sekitar 1,5 meter, tali tambang biru sepanjang sekitar 1,5 meter dan 2 kursi plastik,” jelas Sudarmaji.

Sementara itu Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso mengatakan, kasus gantung diri dengan korban S (34) terjadi di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung. Korban ditemukan tergantung di ruang dapur.

“Yang pertama kali mengetahui anak korban usia 6 tahun. Saksi lalu memberitahu ibunya yang sedang di kamar bersama adik saksi,” terangnya.

Korban diketahui telah meninggalkan selembar wasiat, di atas kertas putih yang dipaku di tembok.

Kertas itu bertuliskan “MAK/PAK TULUNG JOGO RIA RAMA MBI KHEYLA ANGGAP ANAK DEWE. AKU WES GK KUAT NGLAKONI URIP GK ISO TURU DUDU MERGO SOPO SOPO MERGO AKU DEWE TITIP RIA KARO BOCAH BOCAH” (Mak/Pak tolong jaga Ria, Rama dan Kheyla anggap anak sendiri. Aku sudah tidak kuat menjalani hidup. Tidak bisa tidur. Bukan karena siapa-siapa, tapi karena aku sendiri. Titip Ria dan anak-anak).